SURABAYA - Ketua Dekranasda Bude Karwo siap bersinergi dengan PIISEI (Persatuan Isteri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) mengoptimalkan peran anak muda untuk E- Commerce.

Hal itu merupakan nilai tambah yang luar biasa yang bisa meningkatkan jurus pemasarannya yang selama ini masih menjadi salah satu kedala bagi daerah-daerah yang kondisi geografis sulit namun potensi lokalnya yang luar biasa

Tekad itu disampaikan Dra Hj Nina Soekarwo, MSi yang akrab disapa Bude Karwo ini seusai Pembukaan Kongres PIISEI dan Seminar yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PP ISEI (Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Dr Darmin Nasution, di Crown Prince Hotel Jl Basuki Rachmat Surabaya, Kamis (8/10)

Semua itu sesuai dengan arahan Ketua Umum PP-ISEI sekaligus Menko Perekonomian Dr Darmin Nasution yang mengatakan, ciri khas UKM jarang yang bisa menembus pasar kabupaten, kita selalu kekurangan orang yang mengumpulkan produk dari para pengrajin.

Untuk itu diperlukan bisnis E-Commerce industri kreatif. Misalnya kalau di Tanggul angin ada kerajinan jaket kulit, di Garut (Jabar) juga ada kerajinan jaket kulit, kalau ada yang pesan 100 potong biasanya pengrajin menyerah tidak mampu melayani. Kalau dari satu pengrajin pasti tidak bisa

"Yang diperlukan adalah anak-anak muda yang bisa mencari pasar luar negeri dengan menggunakan internet. Anak-anak sekarang canggih, mereka bisa mengakses wilayah seluruh dunia. Anak muda sepeti itu yang diharapkan mau memesan dari 10 – 20 pengrajin, kemudian ditentukan standarnya, modelnya, dan lain-lain, sehingga dari 10 – 20 pengrajin itu terkumpul 100 – 200 potong sebulan, kalau jumlahnya sebanyak itu bisa dijual di pasar internasional. Tidak usah ragu, pasti anak-anak muda bisa melakukannya," tegasnya

Selain berkunjung belanja ke tempat kerajinan, lanjut Menko Perekonomian, ibu-ibu anggota PIISEI seharusnya mulai mencari kiat untuk mempertemukan anak muda yang punya semangat, sekaligus mendorong supaya bertemu anak muda kreatif yang punya kemampuan dengan para pengrajin. 

Ciri khas dari UKM kita adalah produknya hanya dijual di daerahnya, tidak bisa membangun jalur pemasaran sampai ke ibukota.

Disamping program kerja yang sudah dijalankan, PIISEI harus mulai mendorong lahirnya usahawan muda, pemula tidak apa-apa. Menjadi pegawai bagus tapi menjadi pebisnis lebih bagus.

"PIISEI harus diakui kegiatannya lebih konkrit dri ISEI sendiri. Ibu-ibu punya kelebihan untuk membantu masyarakat, baik kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial. 

Kepengurusan PIISEI berikutnya saya harap bisa menambah satu program kegiatan itu dan bisa menjalankannya. Hal ini bisa menjadi suatu kemajuan dan berkah bagi bangsa," tambahnya.

Kata Bude Karwo, selain mensupport kontribusi yang riil dari PIISEI, program-programnya dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. 

Bude Karwo mendapat inspirasi baru dari Menko Perekonomian RI Darmin Nasution akan melibatkan pengrajin yang susah memasarkan. 

Dekranasda akan menggandeng PIISEI untuk mengajak para remaja menggiatkan E-Commerce l para pengrajin di wilayah-wilayah yang kondisi gegrafisnya susah. Walaupun selama ini Dekranasda sudah membantu, tapi memang potensi pengrajin luar biasa dan begitu banyak..

"Banyak sekali UMKM dibawah binaan Dekranasda. Kontribusi UMKM 54,48 terhadap PDRB Jatim sehingga membina pengrajin ini bisa kita sinergikan bersama, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Bude Karwo.

Pertumbuhan ekonomi meski trend turun, tapi Jatim masih 5,22 diatas nasional yang hanya 4,7, dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 14,67 %. Pertumbuhan ekonomi Jatim ini sangat didukung oleh peran UMKM, dan hal ini mampu menjadi pilar dan sumber nafkah bagi masyarakat, yang menyerap tenaga kerja, 6,8 juta.

UMKM pelaku usaha mampu memberikan kontribusi perekonomian daerah. UMKM di seluruh pelosok kota dan desa, bergerak hampir di seluruh jenis lapangan usaha. 

"Karena itu, upaya pemberdayaan UMKM akan berdampak pada perluasan lapangan kerja dan roda perekonomian di pedesaan maupun perkotaan, terutama di lingkungan masyarakat miskin," katanya.

Bude Karwo Dan Ketua PP PIISEI Ibu Salsia Darmin Nasution Mendampingi Menko Perekonomian RI Memukul Gong Pembukaan Kongres PI ISEI Ke-XII Di Hotal Crown Prince Surabaya


Begitu pula di bidang kesehatan, Bude Karwo juga mengajak PIISEI memasukan program yang digiatkan bersama, utamanya pemeriksaan lebih dini karena kaum perempuan berpotensi terkena kanker leher rahim, baru 5 % wanita yang berani yang memeriksakan diri, padahal idealnya harus 80 %. Melalui deteksi secara dini, diharapkan bisa menekan angka kematian akibat kanker servix.

Di bidang kesehatan, Bude Karwo juga mendorong PIISEI untuk bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya penurunan AKI dan AKB dan hasilnya dapat dirasakan".

AKI di Jatim sudah on the track karena sudah menurun dari 101 menjadi 93 per 100 ribu kelahiran hidup, padahal target MDG's 102. Sementara di tingkat pusat rata-rata 228 per 100 ribu kelahiran justru naik menjadi 359.

Sementara Ketua Umum PP–PIISEI Salsia Darmin Nasution mengatakan, PIISEI adalah organisasi yang sepenuhnya bergerak di bidang sosial kemasyarakatan yang tahu ini genap berusia 39 tahun.

Sebagai orgasasi sosial, program kerja PIISEI ditujukan untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat yang membutuhkan. Program kesejahteraan masyarakat direalisasikan untuk masyarakat pra-sejahtera di kantung-kantung kemiskinan di seluruh Indonesia.

PIISEI juga selalu membantu korban bencana alam di seluruh Indonesia. Salah satu programnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti operasi katarak dan bibir sumbing secara gratis untuk masyarakat tidak mampu, pemeriksaan mata dan gigi untuk anak-anak SD dan SMP, dan pembagian kaca mata secara gratis, termasuk kepada Lansia.

Upaya membantu mencerdaskan bangsa sudah dilakukan PIISEI sudah dilaksanakan sejak 1997 berupa biaya pendidikan hampir 600 anak asuh dari keluarga tidak mampu di seluruh cabang PIISEI, serta merenovasi beberapa bangunan sekolah SD, membanu sekolah baru SD lengkap dengan fasilitasnya.

PIISEI selalu memperhatikan masyarakat, membantu pendidikan anak sekolah, sosial dan perekonomian.Bekerja sama dengan LSM setempat membantu membangun jembatan gantung dari besi di daerah terpencil untuk membantu anak-anak ke sekolah tetap keadaan bersih tidak basah dan bukunya tidak hanyut.

Selain itu dari sisi ekonomi jembatan tersebut juga untuk masyarakat setempat membawa barang daganganya lebih murah, menyeberang dengan motor lebih cepat, kaarea sebelumnya perjalanan menggunakan perahu gethek.

Ketua panitia Ny Yuyun Suyunus mengatakan, tujuan Kongres XII PIISEI mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerja pengurus pusat periode 2012-2015, konsolidasi organisasi, dan menetapkan pedoman rencana program kerja periode 2015 – 2018, sekaligus memilih ketua umum PIISEI periode 2015-2018.

Kongres XII PIISEI yang diselenggarakan tgl 7 - 9 Oktober oleh Pengurus PIISEI cabang Surabaya bekerjasama dengan Pengurus Pusat ini bertepatan dengan Kongres ISEI, dan peserta Kongres terdiri dari Pengurus Pusat dan pengurus & anggota dari 28 cabang PIISEI seluruh Indonesia.

Kongres XII PIISEI diharapkan akan menjadi sarana untuk bertukar pikiran untuk kemajuan organisasi dan memperkuat tali silaturahmi antar anggota PIISEI.

Kongres yang mengangkat Tema "satukan tekad untuk membantu masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial" ini, dianggap sangat tepat untuk diangkat karena kondisi saat ini penurunan sektor ekonomi dan sosial.

Di bdang ekonomi, PIISEI harus bisa membantu menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan masyarakat, misalnya dengan cara dengan membantu membuka asset permodalan, membantu memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat baik di dalam maupun di laur negeri.

Selain itu, juga memperkuat daya saing produk menghadapi MEA mendatang. "Semua ini harus dibangun secara terus menerus melalui pengembangan ekonomi kreatif dengan acar meningkatkan mutu produk dan penerapan standarisasi," ujarnya.

Dari segi sosial, diharapkan selalu memperkokoh jiwa kegotong royongan dan saling menghormati secara harmonis, karena semakin banyak produk dari luar yang mempengaruhi sosial masyarakat.

Dalam rangkaian Kongres itu juga dilaksanakan seminar dengan tema "perlindungan konsumen" oleh Dr Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, SH, LLM (anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen). 

Sumber : Humas Pemprov Jatim

Post a Comment