SURABAYA - Pemprov Jatim siap untuk mendukung semua program Palang Merah Indonesia (PMI) pusat. Karena dengan membantu program pusat akan meningkatkan rasa kemanusiaan.

Demikian disampaikan Gubernur Jatim saat membuka Musyawarah Provinsi XIV PMI Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 di Hotel Utami, Sidoarjo, Jumat (9/10).

Menurutnya, program yang dibuat PMI Pusat akan dijadikan landasan PMI Jatim didalam kepengurusan yang baru nanti yakni periode 2015- 2020. Musyawarah Provinsi XIV PMI Jatim sangat penting, karena akan dibuat dan dibulatkan tekad dalam hal kegiatan kemnausiaan.

Hal tersebut harus didukung karena kondisi saat ini, banyak masyarakat yang kurang peka terhadap sisi kemanusiaan. "

Meskipun sepi manusia berjiwa kemanusiaan, PMI tidak pernah kenal lelah, PMI terus menarik semua masyarakat untuk peduli akan kemanusiaan terhadap sesame melalui berbagai hal, " ungkap Pakde Karwo sapaan akrabnya.

Ia mencontohkan, peran PMI terhadap Jatim cukup besar. Disaat Jatim dilanda bencana, PMi menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan terhadap masyarakat.

sebagai contoh adalah saat peristiwa letusan Gunung Kelud beberapa waktu yang lalu. PMI bahu membahu dengan TNI-POLRI serta Pemprov Jatim memberikan bantuan kepada masyarakat yang kena dampak.

"Bukan hanya itu, peran lain PMI juga terlihat ketika terjadi banjir di Kab. Bojonegoro, tanah longsor di Kab. Jombang dan Mojokerto serta kekeringan yang melanda Kab. Sampang. Hal tersebut merupakan contoh betapa pentingnya peran PMI dalam hal kemanusiaan," ungkapnya.

Gubernurb Jawa Timur Dr. H Soekarwo Menghadiri Musyawarah Provinsi XVI Palang Merah Indonesia Jawa Timur Di Hotel Utami


Sementara itu, Ketua PMI Jatim, Imam Utomo, mengharapkan peserta Musprov memberikan masukan, saran atau usulan tentang program pokok PMI lima tahun kedepan. Dan juga memberikan rekomendasi .

Ia menuturkan, PMI Jatim berpartisipasi aktif dalam penganggulanagan bencana Kelud, aktif dalam penanganan jatuhnya Air Asia, beberapa kegiatan diantaranya evakuasi, pelayananan kesehatan, pemberian distribusi air bersih serta sanitasi sekolah.

Imam Utomo mengatakan, pada tahun 2014 target produksi darah sebanyak 744 ribu kantong , akan tetapi kenyataannya melebihi target yakni 818.700 kantong darah atau 2,74 %. Sedangkan pemakai darah hanya 600.840 kantong.

 "Ada kelebihan 212 ribu kantong darah. Tapi langsung dikirimkan ke provinsi lain yang membutuhkan," tambahnya.

Sumber : Humas Pemprov Jatim

Post a Comment