SURABAYA - Pembangunan Ekonomi Jawa Timur yang cepat dan merata, tidak lepas dari keharmonisan dan sinergitas antar para stakeholder mulai dari tingkat pusat hingga tingkat grass root.

Hal itu dimulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan kabupaten/kota, Forkopimda, Partai Politik, Bupati/Walikota, para pengusaha, KADIN, lembaga Perbankan dan Non Bank, Akademisi, Tokoh Agama dan Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media/pers, serta para seniman dan budayawan.

"Kesemuanya bersama seluruh rakyat Jatim telah menjalankan fungsi-fungsi ekonomi baik produksi, distribusi, maupun konsumsi, sehingga ekonomi Jatim tumbuh positif dan lebih cepat dari nasional, meski kondisi ekonomi global sedang lesu," kata Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo usai Peringatan Hari Jadi ke-70.

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 yang bertema "Ayo Kerja, Perkuat Jatim Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM" di Halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (12/10).

Ia mengatakan, tantangan dan hambatan ke depan semakin kompleks dan multidemensional, dengan gejolak ekonomi global yang berdampak pada perekonomian yang melambat. Apalagi di penghujung tahun 2015 sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Langkah terstruktur juga telah disiapkan dan tersusun di dalam peta Jatim menghadapi pasar tunggal ASEAN. "Peta jalan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi penguatan tiga aspek ekonomi utama Jatim sebagai bagian operasional dari RPJMD 2014-2019," jelas Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Perkembangan infrastruktur sampai saat ini, menurutnya mengalami kemajuan diantaranya double track utara (Jakarta-Surabaya), pengoperasian Pelabuhan Teluk Lamong tahap I seluas 50 HA, Bandara-bandara city link seperti Blimbing Sari Banyuwangi, dan Notohadinegoro Jember.

"Di samping itu sedang on going beberapa proyek ruas-ruas infrastruktur termasuk trans tol jawa yang berada di wilayah Jatim," imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, penguatan aspek ekonomi utama meliputi peningkatan produksi UMKM/IKM dan usaha besar, sistem pembiayaan yang kompetitif serta pemasaran.

Di aspek peningkatan produksi, untuk produksi usaha/industri besar, Pemprov memberikan fasilitas diantaranya membantu mempercepat pengadaan lahan, jaminan pasokan listrik, kondisi iklim perubahan yang demokratis, dan perijinan satu pintu melalui P2T.

Sedangkan peningkatan produksi untuk UMKM/IKM dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM UMKM/IKM. Hal itu dilakukan dengan cara model inkubator bisnis, peningkatan rasio SMK terhadap SMA yang saat ini masih 65:35, dan peningkatan kapasitas melalui SMK Mini dengan sembilan keahlian.

"Sampai dengan tahun 2016 ini telah terbentuk 270 SMK Mini dengan potensi kerja yang terserap sebanyak 24.300 tenaga kerja," terangnya.

Strategi pembiayaan UMKM/IKM yang kompetitif dilatarbelakangi oleh tingginya kredit bagi UMKM/IKM yang mencapai sekitar 19%. Terkait fakta tersebut, maka RAPBD 2016 yang perlu diatur "Belanja Grant" kepada "Pembiayaan Bunga Murah Melalui Linkage program/Banking System".

"Linkage program itu melibatkan Pemprov Jatim, PT. Bank Jatim dan BPR Kab/Kota. Dengan struktur sumber pembiayaan dari penempatan anggaran APBD 2016 di PT. Bank Jatim, ke BPR-BPR sebesar 5% termasuk di dalamnya untuk provinsi 2%, dan dari BPR ke UMKM sebesar 10%", jelasnya.

Perubahan strategi pembiayaan, menurutnya, memiliki beberapa manfaat diantaranya UMKM/IKM akan memiliki etos kerja sebagai enterpreneurship, adanya perubahan mindset pembangunan, dan yang ketiga mendorong target untuk memiliki nilai tambah.

"Sasaran kreditnya adalah pada industri primer yang rata-rata pelakunya rumah tangga petani. Dengan pola pembiayaan di indusri primer, berdampak pada meningkatnya produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan , karena sebagian buruh tani beralih ke industri primer," katanya.

Selanjutnya, terkait aspek utama yang ketiga yakni aspek pasar, lebih difokuskan pada pasar dalam negri yang memiliki kapasitas lebih dari 40% penduduk ASEAN. melalui peran 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi yang telah dibentuk sejak tahun 2010.

Sedangkan untuk pasar internasional, Pemprov Jatim juga telah menempatkan senior advisor di 6 kota di 5 negara yaitu Swiss, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Tianjin dan Shanghai, Korea Selatan, Belgia dan Jepang.

Ia menambahkan, perjalanan kinerja ekonomi Jatim sampai saat ini telah menunjukkan inklusivitas yang memuaskan. Hal ini berarti Pemprov Jatim telah konsisten memegang teguh amanah konstitusi, khususnya pada alinea keempat UUD 1945 tentang tujuan negara dalam hal memajukan kesejahteraan umum.
"Itu semua bisa terjadi karena UMKM merupakan fundamental pelaku ekonomi kita, dan tersebar di seluruh wilayah Jatim sampai ke pelosok pedesaan dengan basis pertanian dan non pertanian, serta telah memberikan kontribusi yang signifikan pada PDRB Jatim," pungkasnya.

Peserta Upacara Peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 antara lain 1 pleton Polri, 1 pleton perwakilan lurah se Jatim,1 pleton Purna Praja Institut Pemerintah Dalam Negri (IPDN), 1 pleton Polisi Pamong Praja Kota Surabaya, 1 pleton Satuan Pemadam Kebakaran, 1 pleton Satuan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, 1 pleton PNS Sekretariat Daerah Prov. Jatim, 1 pleton Dinas Pendapatan Daerah Prov. Jatim, 1 pleton Dinas Perhubungan dan LLAJ Prov. Jatim, 1 pleton Sataun Polisi Kehutanan, 1 pleton Purna Paskibrakan Jawa Timur, 1 pleton Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan, dan 1 pleton Serikat Pekerja.

Sebagai Inspektur Upacara (Irup) yakni Gubernur Jawa Timur, dengan komandan Upacara Drs. Budi Priyo Suprayitno, SH, MSi yang sehari-hari menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Timur. Sebagai perwira upacara Drs. Sutartib, MSi (Kepala Satpol PP Prov. Jatim), pengucap Pembukaan UUD RI 1945 Agung Subgyo, SSTP, dan pengucap Panca Prasetya Korpri Ardi Kasmono, SSTP.

Di mimbar kehormatan, nampak hadir isteri Gubernur Jatim Ny. Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi, Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf beserta isteri Fatma Saifullah Yusuf, jajaran Forpimda Jatim beserta isteri, pejabat dan mantan pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.

Peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur dimeriahkan 300 siswa-siswi anggota paduan suara gabungan pemenang Pekan Seni Pelajar Prov.

Jatim tahun 2015 yakni SMAN 1 Kota Blitar (juara I), SMAN I Pare Kab. Kediri (juara II), SMAN 1 Grati Kab. Pasuruan (juara III), SMAN I Situbondo (juara harapan I), SMAN I Kota Probolinggo (juara harapan II), SMAN 3 Sidoarjo (juara harapan III) yang membawakan lagu Demi Indonesia, Merah Putih, Bukit Kemenangan, Mars Jawa Timur, Ilir – Ilir, Lenggang Surabaya, Syukur dan Bagimu Negeri.

Selain itu, sebagai rangkaian acara juga dimeriahkan unjuk gelar Drum Band Gita Abdi Praja Institut Pemerintah Dalam Negri (IPDN) yang didatangkan secara langsung dari Jatinangor Jawa Barat.
 


Sebagai apresiasi dan penghargaan, Gubernur didampingi Wakil Gubernur beserta istri, memberikan penghargaan kepada 219 insan Jatim yang berprestasi di bidangnya seraya berpesan agar mereka terus berperan dalam memajukan pembangunan yang dilaksananakan Pemprv Jatim.

Adapun penerima penghargaan diantaranya yakni kategori Camat Terbaik se Jawa tImur 2014/2015 Terbaik I Muh. Ainur Rahman AF , MSi Camat Sukodono Kab. Sidoarjo, Terbaik II Drs. Hery Setiawan, MSi, Camat Ledakombo Kab. Jember, Terbaik III Patria Dei Hastiadi, Camat Yosowilangun Kab. Lumajang, Harapan I Mujiono S.Sos, MSi, Camat Prigen Kab. Pasuruan, dan Harapan II Drs. Budi Hartono, Camat Subah Situbondo.

Pemenang Lomba Karya Tulis Wartawan (LKTW) tahun 2015 yaitu juara I Rahardi Sukarno dari Berita Jatim.com, juara II Nuar Hayati dari Derap Desa, dan juara III Achmad Faizal dari Kompas.com.

Sedangkan pemenang Lomba Foto tahun 2015 yaitu Fx. Ratno Wiyantono dari Surabaya, Achmad Nizar Fatich dari Surabaya, dan Mujiono dari Kota Probolinggo.


Sumber : Humas Jatim

Post a Comment