SEMARANG- Rendahnya kualitas kesehatan ibu dan anak serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular merupakan persoalan kesehatan yang terjadi di tanah air hingga kini.

Jumlah penderita tuberculosis (TBC) di Indonesia bahkan merupakan peringkat dua tertinggi secara global. Fakta memprihatinkan ini menjadi tanda bahwa pemerintah pusat perlu melakukan orientasi ulang terhadap pembangunan kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum KAGAMA Komisariat Kedokteran dr Yanri Wijayanti Subronto PhD SpPD FINASIM saat audiensi mengenai Reorientasi dan Reformasi Birokrasi Kesehatan KAGAMA di Puri Gedeh, Rabu (14/10).

"Kami memberikan masukan kepada pemerintah agar memperkuat regulasi tentang upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang bersifat promotif dan preventif. Tidak lagi berfokus pada kuratif.

Misalnya, pengendalian penyakit menular dapat diupayakan melalui perumahan sehat, akses terhadap air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan lainnya," papar Yanri.

Yanri mencontohkan, per 2013 prevalensi tekanan darah tinggi di Indonesia mencapai 25,8 persen. Targetnya, pemerintah dapat menurunkan prevalensi tersebut menjadi 23,4 persen pada 2019 mendatang.

Prevalensi tekanan darah tinggi ini diduga akibat faktor pola makan dan gaya hidup masyarakat. Masyarakat Indonesia tidak dibudayakan gemar berolahraga.

"Saat saya mengajar di Amerika, pelajar itu dijadwalkan untuk berolahraga tiga kali per minggu oleh pihak sekolah. Sedangkan pelajar kita di Indonesia hanya dijadwalkan berolahraga satu kali per minggu," jelasnya.

Pemerintah pusat juga perlu memperbesar proporsi anggaran yang disalurkan ke daerah melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus, seperti untuk operasionalisasi puskesmas dan rumah sakit pratama.

Ketua Umum KAGAMA sekaligus Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyarankan agar sumbangan pemikiran yang telah dibuat oleh KAGAMA Komisariat Kedokteran dapat disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI. 

Diharapkan, sumbangan pemikiran tersebut dapat membantu pemerintah untuk memajukan pembangunan kesehatan di tanah air.


Sumber : (humas jateng)

Post a Comment