GRESIK - Ribuan buruh digresik jawa timur, Rabu, 21 oktober 2015, Menggelar aksi unjukrasa setahun pemerintahan Jokowi- Jk, dengan mensweeping ratusan pabrik dikawasan kota industri gresik.

Aksi sweeping buruh berakhir ricuh, buruh memaksa masuk pabrik dan dihadang keamanan pabrik hingga terlibat adu mulut. Massa buruh juga memaksa seluruh pekerja PT Behaestex di jalan Mayjen Sungkono gresik, mentikan produksi dan ikut aksi unjukrasa.

Buruh memaksa mendobrak pagar pabrik sarung PT Behaestex raya mayjen sungkono gresik, terlibat adu mulut dengan satpam keamanan pabrik. Akibat aksi jalur gresik- surabaya lumpuh total.

Minimnya pengawalan polisi dan kemananan pabrik, membuat para buruh leluasa menerobos pagar pabrik dan memaksa para pekerja menghentikan antifitas produksi, untuk ikut aksi menolak rancangan peraturan pemerintah (r-p-p) upah murah, dan menuntut umk sebesar tiga juta lima ratus ribu rupiah,  ke kantor pemkab gresik.

Aksi unjukrasa yang di ikuti sekitar dua puluh ribu buruh serikat
bersama( Sekber) se- kabupaten gresik ini,terpaksa mensweeping pekerja kedalam pabrik lantaran, pabrik menolak mengeluarkan perwakilannya, untuk ikut dalam aksi unjukrasa ke pemkab gresik.

Dalam aksinya, massa buruh meminta setiap pabrik mengeluarkan
perwakilannya sebanyak tiga puluh persen  dari total pekerjanya.

Sementara itu, Ali Muhsin, Korlap aksi mengatakan, ribuan buruh
se-kabupaten gresik bersama- sama mengepung kantor bupati gresik, untuk menolak rencana peraturan pemerintah tentang sistem pengupahan buruh yang merugikan kaum buruh.

Buruh menuntut upah minimum kabupaten( UMK) sebesar tiga koma lima juta rupiah," Rencana pemerintah jokowi- jk yang membuat rancangan pengupahan buruh, sama sekali tidak berpihak pada buruh." Ujar Ali.

Buruh mengancam akan mengepung dan menginap dikantor bupati gresik, jikaBupati menolak usulan upah minimum kabupaten( u-m-k) kabupaten gresik sebesar tiga juta lima ratus ribu rupiah perbulan. ARZ/Team

Post a Comment