GRESIK - Upaya Pemkab Gresik untuk mempersiapkan generasi siap kerja patut diacungi jempol. Betapa tidak, setelah mengadakan dua kali job Fair dalam Tahun 2015. Pemkab Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gresik juga mengadakan kursus ketrampilan kerja.

Ada 340 peserta kursus yang bekerjasama dengan Universitas Surabaya ini terbagi dalam beberapa unit ketrampilan mulai dari ketrampilan menjahit, ketrampilan salon kecantikan, ketrampilan las listrik, perbaikan sepeda motor, perbaikan mobil dan perbaikan handphone.

Melihat pentingnya semua pelatihan yang diperuntukkan kepada para usia produktif tersebut, Pj. Bupati Gresik Dr. Akmal Boedianto meninjau pelatihan kerja yang dilaksanakan Disnakertrans yang berlangsung di Balai Latihan Kerja Jalan Proklamasi Gresik, Kamis (5/11/2015).

Saat melakukan peninjauan, Akmal Boedianto selalu mengingatkan kepada peserta agar mengikuti pelajaran yang diberikan oleh instruktur. "Anda datang kesini ini untuk mengikuti pelajaran, anda harus serius, agar pelajaran yang diberikan dapat diserap dengan baik.

Kalau teorinya bagus nanti prakteknya akan bagus" kata Akmal memberikan petuah kepada peserta. Penjabat Bupati ini juga memotivasi peserta, agar nantinya para peserta pelatihan kerja ini  untuk mampu membuka usaha sendiri.

"Pelatihan ini modal bagi anda, untuk lebih memperdalam, setelah selesai pelatihan ini anda harus ikut magang dibeberapa tempat kerja yang ada di masyarakat sebelum membuka usaha sendiri" kata Akmal serius.

Ketika memperhatikan satu persatu pada kelas perbaikan sepeda motor, Pj Bupati Gresik tertarik keberadaan satu-satunya perempuan yang ada di kelas perbaikan sepeda motor. Dia bernama  Asmaul Chusnah  (20) asal Blandongan Gresik.  Akmal mendekati remaja perempuan tersebut dan sempat bertanya Tanya. 

Menurut pengakuan Chusna, dirinya lebih tertarik mengikuti pelatihan perbengkelan perbaikan sepeda motor daripada ikut keterampilan menjahit atau salon kecantikan.

Meski selama ini keberadaan tehnisi sangat identik dengan pekerjaan laki-laki yang berlepotan oli. Namun Chusnah mengaku tidak ragu untuk menentukan pilihan ketika disodori formulir oleh Disnakertrans Gresik. " Ada pilihan ketrampilan menjahit, salon kecantikan tapi saya tetap memilih memilih perbaikan sepeda motor" tegas Chusna.

Sementara kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gresik, Mulyanto melalui kabag Humas Suyono mengatakan, rata-rata masing-masing pelatihan kami selenggarakan selama tiga minggu sampai sebulan.

"Pelatihan lebih kami tekankan kepada praktek kerja langsung, kalaupun ada teori hanya berlangsung selama tiga hari hanya sebagai pengantar. Selebihnya praktek kerja" kata Mulyanto.

Masih menurut Mulyanto katanya, pelatihan kerja ini bekerjasama dengan Universitas Surabaya (Unesa). Penempatan pelatihan tersebut selain di Balai Latihan Kerja Gresik, Disnakertrans juga menempatkan pelatihan di Hotel Sapta Nawa Gresik, Pendopo Kecamatan Gresik, serta beberapa tempat yang lain yang memenuhi syarat. Arifin SZ / Team

Post a Comment