GRESIK - Al kisah Buto Ijo dengan wajah geram diselimuti dendam membara, mondar mandir mencari Arjuna, buto ijo yang besar dan kuat terus mencari Arjuna hingga ujung Dunia. Bahkan dia sempat memasuki Gua besar. Begitu Buto Ijo keluar dari Gua, dia bingung bercampur heran, dalam hatinya dia bertanya, Dunia apa ini...?  akhirnya Buto Ijo bertemu dengan Robot, kedua makluk ini saling pandang, tanpa basa-basi, Robot yang bernama Future Robot ini langsung mengajak Buto Ijo berselfi, Buto ijo semakin tak mengerti apa benda (HP) ini kok bisa memunculkan gambar. Singkat cerita mereka langsung berkenalan dan bersahabat dan menari-nari kegirangan.

Demikian imajinasi Eriezzha Arriefqi Hidayat yang mampu mengantarkan menjadi juara 1 (platinum) Word Creativity festival yang di selenggarakan oleh IMSO di Daejan Korea selatan. Dengan di ikuti  8 Negara.

Ada sekitar 1.700 peserta dari Indonesia yang mengikuti even ini, namun setelah tahap seleksi pertama, hanya 155 peserta yang dinyatakan masuk.

Seleksi selanjutnya hanya 16 peserta yang dinyatakan siap mengikuti Festival tersebut, 8 peserta diantaranya mengikuti IMSO di Karea selatan termasuk Eriessha.

Memang di sekolah Resha panggilan akrabnya ini selalu mendapat rangking pertama mulai kelas 1 hingga klas 6, dia selalu aktif mengikuti segala kegiatan di sekolah, sehingga bakatnya sangat menonjol di banding teman-temannya.

Segala lomba mulai tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional hingga International selalu di ikuti, sudah tak terhitung berapa lomba yang dia ikuti, modal-modal inilah yang membuat Resha selalu percaya diri, terlebih anak pasangan Bapak Fery Hidayat dan Ibu Tri Puji Utami  sangat menguasai bahasa Inggris.

Hampir setiap hari dia dalam berkomunikasi bersama kakak dan ibunya selalu menggunakan bahasa inggris saat di rumah. Jadi  tak heran jika Resha bersama salah satu peserta dari Jakarta saat presentasi di hadapan tim juri dengan licah dan guyonan di padu dengan gerakan-gerakan yang energik dengan menggunakan bahasa inggris mampu membuat para juri ger...geran.

Resha yang masih duduk di bangku kelas VI SDN 2 Sidokumpul menjelaskan saat kami berdua presentasi di hadapan para juri, kami mengenakan pakaian adat jawa (pakaian dalang) demikian juga teman saya dari jakarta, kenapa kami menggunakan pakaian adat jawa, karena kami di sini ingin memperkenalkan seni dan sejarah secara menyenangkan, maka kami menggunakan fast "Fun art history team".

Yang kami sajikan dalam work creativity festival yaitu sebuah imajinasi kondisi sekarang di padu dengan zaman dulu, memang kalau di nalar, tidak yambung, namun ini hanyalah imajinasi yang bisa memberikan hiburan yang lucu.

Dari hasil juara I work creativity Festival di Daejon Korea selatan ini, selain mendapat dana pembinaan juga di berikan beasiswa Sekolah gratis hingga jenjang S3 (jika bersedia sekolah di Korea selatan), namun sepertinya Resha lebih berkonsentrasi ingin meraih cita-citanya sebagai Insinyur Air Bus dan Negara Jerman sebagai pilihan.

Ibu Tri Puji Utami yang selalu mendampinginya menjelaskan bahwa Resha memang anak yang sangat aktif, baik di sekolah maupun di rumah, dia sangat senang membaca, bahkan setiap hari, dia selalu membaca buku.

Buku apa saja dia baca, namun buku yang paling di sukai yaitu seri tokoh Dunia, jadi tak heran setiap pergi ke Toko buku, dia selalu berlama-lama, setiap membeli buku, kami batasi sebanyak 3 judul saja, kalau tidak di batasi mungkin bisa semuannya di beli. 


Sumber : Humas Gresik

Post a Comment