SURABAYA - Negara Bagian Australia Barat menyambut hangat atas pemantapan kerjasama dengan Provinsi Jawa Timur. Memperingati 25 tahun kerjasama yang telah dilakukan oleh kedua provinsi kembar ini, Senin (16/11/2015) siang dilaksanakan Re-Affirmation kerja sama antara Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo dengan Kepala Pemerintahan Australia Barat Colin Barnett, MLA di Fraser Kings Park, Perth.

Kerjasama yang sudah berjalan dalam kurun waktu 25 tahun itu telah merealisasi berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Beberapa bidang yang telah dikerjasamakan di antaranya bidang lingkungan, perikanan, pertambangan, teknologi, kepemudaan dan olahraga, pengembangan SDM santri, pendidikan dan penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Kepala Pemerintahan Australia Barat Colin Barnett menyatakan sangat concern dengan acara kerjasama tersebut. Untuk itu pihaknya secara khusus memberikan bea siswa kepada mereka yang mempunyai gangguan pendengaran untuk melanjutkan sekolah ke S2. "Kami akan memberikan bantuan sampai 80.000 Dolar Australia kepada mereka," tegasnya.

Apa yang dikemukakan oleh Colin diapresiasi sangat baik oleh Soekarwo. Menurutnya, kerjasama yang telah mencapai 25 tahun itu diharapkan semakin erat, saling menguntungkan, dan terus berlanjut. "Saya mengapresiasi atas ketulusan Australia Barat yang telah membantu terhadap kaum distabilitas dan inklusi," katanya.

Pihaknya, kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu, melihat banyak lembaga dan warga Australia yang peduli dan berdedikasi atas saudara-saudara dari Jatim yang mengalami kekurangan tersebut.  Peran mereka melalui Autis Asosiasi dan Sekolah Berkebutuhan Khusus (ABK) membuat Jatim merasa sangat terbantu.

Dalam kesempatan tersebut Pakde Karwo memberikan piagam penghargaan kepada almarhum Patricia Sullivan karena semasa hidupnya bekerja keras membina anak tuna rungu dengan mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Mulya yang ada di kawasan Wonokromo Surabaya. Penghargaan diterima langsung oleh putri almarhum yakni Triska Henderson. 

Sementara itu di pagi harinya Pakde Karwo dan rombongan delegasi Jatim bertemu dengan civitas akademika di University Of Western Australia Barat di Perth. Pertemuan penuh keakraban itu diisi dengan dialog untuk saling memberikan informasi antar kedua Negara.

Di masa lalu Pemerintahan Indonesia sering dikritik oleh akademisi dari universitas ini karena dinilai otoriter. Sekarang ini, lanjut Pakde, Indonesia telah berubah menjadi negara demokrasi dan sangat terbuka. 

Menurut Pakde sekarang adalah era baru dan pihaknya mengajak Australia untuk bekerjasama di segala bidang. Jatim merupakan provinsi yang menjanjikan dan pihaknya menjanjikan tiga kemudahan bagi investor untuk datang ke Jatim yakni tanah, power plant dan tenaga kerja yang semuanya itu cukup baik. Jatim juga daerah yang punya daya saing tinggi yakni nomer 2 sesudah Jakarta karena memang bidang ekonominya terus maju.

Ditandaskan pula kalau iklim politik di Jatim sangat kondusif dan tidak bisa disamakan dengan tingkat nasional. Berdasarkan berita di media massa banyak diberitakan kalau eksekutif dan legislative di pemerintahan pusat kurang bersatu. "Kalau di Jatim kondusif untuk itu saya membawa Ketua DPRD Jatim dalam kesempatan ini," tuturnya.

Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar menjelaskan kalau pihaknya memberikan jaminan bagi investor yang datang ke Jatim. Di DPRD Jatim ada 10 partai politik tapi semuanya sudah bertekad mendirikan "Partai Jatim". "Artinya kami merekomendasi para pengusaha yang datang kesini demi rakyat agar sejahtera dan bahagia," tukasnya.

Oleh karena itu pihaknya selalu bersinergi dengan eksekutif manakala menyangkut hajat hidup rakyat Jatim agar kedepannya lebih baik lagi. "Politik adalah kesejahteraan oleh karena itu politik juga penting," katanya. 


Sumber : Humas Jatim

Post a Comment