GRESIK - Menjelang dioperasikannya Jembatan Bulangkulon pada pertengahan Desember 2015. PJ Bupati Gresik Dr. Akmal Boedianto pada Senin petang (23/11/2015) kemarin meninjau kesiapan Jembatan yang membentang diatas Kali Lamong tersebut.

Bersama Kabag Humas Suyono, PJ Bupati Gresik Akmal Boedianto yang juga didampingi Camat Benjeng Suryo Wibowo menyusuri dengan berjalan kaki disepanjang jembatan sepanjang 90 meter tersebut. Menurut Kabag Humas Suyono, Jembatan Bulangkulon menelan biaya APBD Gresik total Rp. 14 milyar.

Jembatan ini dibagun dalam 2 tahap, tahap awal di tahun 2014 pembangunan pondasi menelan dana sebesar Rp 7 milyar. Sedangkan badan jembatan dibangun pada 2015 dengan dana Rp. 7 milyar.

Sengaja, Akmal memarkir kendaraannya di bibir jembatan didesa Bulangkulon mengingat secara teknis jembatan yang dibiayai oleh APBD Gresik tahun 2014 dan tahun 2015 tersebut belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. "Mungkin empat hari lagi, jembatan ini baru bisa dilalui mobil" papar Suyono yang mendampingi PJ Bupati Gresik.

Jembatan yang membentang menghubungkan Desa Bulangkulon dan Desa Balongmojo merupakan akses vital perekonomian bagi masyarakat sekitar. Banyak desa yang menjadikan akses jembatan Bulangkulon sebagai akses penting.

"Apabila tidak melalui jembatan tersebut, maka masyarakat yang akan dan dari desa Bulangkulon ke desa Balongmojo akan memutar jauh sepanjang 6 kilometer dengan kondisi jalan yang sulit dialui apabila musim hujan" ujar Suyono.

Nada gembira juga ditunjukkan oleh Choirul Anwar (47) penjual pracangan warga Kalipadang Benjeng yang setiap harinya melalui jembatan tersebut untuk mengantar dagangannya kepada pembeli. "Saya senang kalau jembatan ini sudah jadi, kalau dulu jembatan lama yang terbuat dari kayu sangat mengkhawatirkan" ujarnya berbinar menaggapi kesiapan jembatan tersebut.

Dari sisi teknis, kondisi fisik Jembatan lama yang terbuat dari kayu memang sangat tidak layak. Jembatan yang dibuat sejak tahun 1974 ini memang beberapa kali direkondisi. Tak hanya itu, apabila musim hujan dan Kali Lamong meluap dipastikan jembatan ini tenggelam dan tidak bisa dilalui.

"Untuk jembatan yang baru ini dipastikan tidak akan tenggelam, karena dibangun lebih tinggi dua meter dari ketinggian jembatan lama" jelas Camat Benjeng Suryo Wibowo.

Dari atas jembatan yang baru, tampak jembatan lama terlihat sangat rendah dan hanya beberapa meter diatas permukaan air kali Lamong. Saat ini sebelum dioperasikannya Jembatan baru, jembatan lama masih dilalui oleh masyarakat sekitar. 

Meski secara fisik kondisinya masih bisa dimanfaatkan, namun saat musim hujan jembatan tersebut tenggelam dan tidak bisa dilalui. "Kalau sudah banjir, akses masyarakat disini putus karena jembatannya tenggelam" kata Suryo Wibowo lagi.

Selain meninjau kesiapan Jembatan Bulangkulon, PJ Bupati Gresik juga meninjau ke kantor Panitia Pemilihan Kecamatan Benjeng. Di kantor yang terletak di Pendopo Kecamatan Benjeng tersebut, Akmal diterima oleh Ketua PPK Benjeng, Suwarso. Akmal menanyakan lebih jauh kesiapan terutama logistik pemilukada yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015.

Pelaksanaan Pemilukada masih 15 hari lagi, sesuai aturan yang ada logistic terutama bantalan, tinta, bilik suara harus sudah siap di kantor PPK.

"Sebagai Penjabat Bupati, saya harus memastikan Pemilukada Gresik nanti harus lancar dan sukses.  Makanya saya selalu 'ngecek' kesiapan sarana prasarananya. Kalau untuk surat suara, sesuai aturan harus dikirim pada 27 Nopember 2015" kata Akmal yang sebelumnya juga telah menemui Ketua KPU Gresik Akhmad Roni di Kantor KPU Gresik. Arifin SZ / Team

Post a Comment