GRESIK - Presiden RI Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Program Penciptaan Lapangan Kerja melalui Sinergitas Investasi dengan Pondok Pesantren di Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE), Kawasan Industri Terpadu & Deep Sea Port Gresik, Rabu (11/11/15).

Saat meluncurkan program pencipaan lapangan kerja melalui sinergi investasi pondok pesantren dengan kawasan industri itu, Presiden Jokowi antara lain didampingi oleh Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Dirjen Bea Dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi.

Program tersebut diawali dengan MoU kesepakatan antara PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dengan Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik berupa penyediaan Balai Latihan Kerja. Program ini dapat menyentuh langsung masyarakat dan berperan dalam kesejahteraan masyarakat, bahkan bisa menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja. 

"Saya akan terus mendorong pembangunan lapangan kerja terus ada sehingga roda perekonomian nasional dan daerah terus bergerak. Alhamdulillah saya bersyukur pada sore ini ada kerjasama investasi antara Pondok Pesantren dan investor. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus dilakukan di daerah," katanya. 

Dijelaskan, berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), terdapat 9.08 juta santri di pendidikan menengah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.  Dengan rincian sebagai berikut siswa Madrasah Aliyah sebanyak 1,09 juta orang, santri di pondok pesantren sebanyak 3,65 juta orang, dan siswa di madrasah sebanyak 4,34 juta orang.

Sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,5 juta orang yang harus disiapkan pekerjaan "Angka ini tidak sedikit. Artinya, ada 9,08 juta santri yang bisa menjadi karyawan atau tenaga kerja di daerah masing-masing. Tetapi masih memerlukan persiapan," jelas Presiden Jokowi. 

Sementara itu, Presiden RI Jokowi menyampaikan, hampir di semua negara memiliki permasalahan pengangguran. Untuk itu, Pemerintah Indonesia memberikan paket deregulasi yang menarik investasi ke Indonesia.

Pemerintah terus mendorong investasi karena persaingan antarnegara saat ini semakin ketat, sehingga dengan adanya investasi akan membuka lapangan kerja banyak. Langkah ini mulai menunjukan peningkatan terhadap pertumbuhan investasi di Indonesia.


"Angka investasi diikuti perkembangannya setiap hari. Dengan data tersebut, pemerintah bisa mengetahui apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kenapa saya selalu mengejar acara yang terkait dengan investasi, karena persaingan antarnegara semakin ketat, kompetisi semakin ketat" imbuhnya. 

Dijumpai seusai Peluncuran Program Penciptaan Lapangan Kerja, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mengapresiasi langkah pemerintah pusat untuk melakukan sinergitas antara investasi dengan pondok pesantren. Apalagi dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Sebuah apresiasi bagi Jatim yang merupakan provinsi santri terbanyak di Indonesia. Program ini bisa menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, bisa menunjang program SMK Mini yang dilakukan Pemprov Jatim. Para santri di pondok pesantren bisa berkiprah untuk masyarakat dan ikut meningkatkan roda perekonomian daerah," tutur Pakde Karwo sapaan lekatnya. 

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan kawasan industri terpadu Gresik JIIPE yang dikunjungi Presiden  mengalokasikan lahan untuk lokasi pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK).

Nantinya, menurut Franky, BLK ini didukung oleh Pondok Pesantren Qomarudin dari Gresik untuk mendidik santri menjadi tenaga kerja terampil. 

JIIPE yang memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektare dan berlokasi di Gresik, dalam proses konstruksi sekarang ini setidaknya telah menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja langsung, di mana 90 persen berasal dari masyarakat di sekitarnya, seperti Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar.

Hingga kini, sudah ada lima perusahaan yang akan membangun di kawasan industri JIIPE, yaitu perusahaan "smelter", petrokimia, dan pengolahan garam untuk industri.

Kelima perusahaan sedang melakukan konstruksi dan dapat menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja langsung. Sementara itu, seluruh kawasan industri ini rencana akan dapat menyerap sekitar 60 ribu tenaga kerja langsung. 


Sumber : Humas Jatim

Post a Comment