PURWOKERTO - Pengembangan investasi di kabupaten/kota di Jawa Tengah harus didukung dengan ketersediaan kawasan industri yang strategis. Bagi investor, kawasan industri yang dianggap strategis apabila terintegrasi dengan infrastruktur yang dibangun.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengembangan Penanaman Modal Wilayah Selatan dan Barat di Rumah Dinas Bakorwil III, Kamis (05/11/2015).

"Tata ruang di Jawa Tengah tidak merata. Banyak daerah yang tidak punya kawasan industri. Kalau bisa kawasan industri tidak terpencar-pencar, sehingga kalau membuat infrastruktur pendukung tidak kesulitan," ungkapnya.

Sujarwanto membeberkan, Jawa Tengah baru memiliki tujuh kawasan industri. Enam di antaranya berlokasi di Semarang dan satu kawasan industri di Cilacap. Sujarwanto berharap kawasan industri berkembang semakin luas.

Seperti industri agro, perikanan, manufaktur, dan lainnya. Untuk mengembangkan kawasan industri, maka peninjauan tata ruang menjadi persoalan penting.

Senada dengan Sujarwanto, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi menuturkan, kabupaten/kota dapat merancang tata ruang yang selaras dengan perkembangan investasi.

"Ini momentum bagi daerah merancang tata ruang supaya lebih proinvestasi proekonomi. Usahakan daerah jadi ramah investasi dan sekarang momentumnya," pungkas komandan task force permasalahan tata ruang itu.


Sumber : (humas jateng)

Post a Comment