Tim SAR bekerja tanpa henti di antara reruntuhan tanah dan lumpur seluas 380 ribu meter per segi, menggunakan peralatan berat dan pesawat tanpa awak untuk menemukan korban yang masih bertahan hidup di bawah lumpur sedalam 10 meter.

Tiongkok - Tim SAR telah menemukan satu mayat dari reruntuhan tanah longsor yang mengubur sebuah taman industri di bagian selatan China hari Minggu (20/12).
Penemuan hari Selasa (22/12) itu mengukuhkan korban tewas pertama akibat bencana di Taman Hengtaiyu – di pusat ekonomi Shenzhen – propinsi Guandong. Tim SAR bekerja tanpa henti di antara reruntuhan tanah dan lumpur seluas 380 ribu meter per segi, menggunakan peralatan berat dan pesawat tanpa awak untuk menemukan korban yang masih bertahan hidup di bawah lumpur sedalam 10 meter.
Sedikitnya 81 orang masih dinyatakan hilang dalam bencana itu, lebih sedikit dibanding yang dilaporkan hari Senin (21/12). Pihak berwenang mengatakan beberapa orang yang masih bertahan hidup ditemukan di bawah reruntuhan tanah longsor itu.
Beberapa saksi mata mengatakan "gelombang lumpur dan reruntuhan dahsyat" mengubur taman industri itu, termasuk 33 gedung, 14 pabrik, dua kantor dan tiga asrama.
Sebuah pernyataan dari Kementrian Urusan Tanah China hari Minggu menyalahkan tragedi itu pada ambruknya konstruksi penyimpanan limbah dan sampah di pegunungan setinggi 100 meter, akibat hujan lebat di kawasan itu. Tanah longsor itu juga memicu ledakan sebuah jalur pipa gas alam milik PetroChina – produsen gas dan minyak terkemuka di negara itu. (sumberVOA/arz/team4k2) 

Post a Comment