SURABAYA - Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah pencerah di masa mendatang. Jadilah orang hebat seperti yang diharapkan tokoh Muhammadiyah KH Akhmad Dahlan. Saya harap kedepan akan lahir tokoh-tokoh yang hebat dari pelajar Muhammadiyah.

Hal itu diutarakan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul pada Pembukaan Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Kantor PW Muhammadiyah Jl. Menanggal Surabaya, Jum'at (15/1/15).

Menurutnya, IPM adalah salah satu organisasi yang membuat generasi memiliki ilmu dan ketrampilan yang cukup. "Melalui IPM saya harapkan generasi muda lebih berdaya," harapnya.

Salah satu masalah yang serius adalah penyalahgunaan narkoba. "Oleh sebab itu saya saya senang IPM menantangani kerjasama/ Mou dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Hal itu membuktikan komitmennya untuk ikut ambil bagian dalam mengatasi salah satu masalah yang dihadapi bangsa. Karena BNN dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, pemberdayaan masyarakat diharapkan untuk ikut menanggulangi, salah satunya adalah IPM," ujarnya.

Masalah narkoba adalah masalah bersama, orang jika sudah terkena narkoba biasanya hidupnya tidak produktif dan sulit rehabilitasinya. Oleh karena pencegahan lebih penting.

Narkoba tidak mengenal agama, suku, organisasi, tua/ muda, sipil, militer, semua berpotensi untuk tersangkut masalah narkoba. Oleh karena itu, siapapun harus peduli terhadap masalah narkoba. "Saya bersyukur IPM ambil bagian, semoga dapat dicontoh bagi organisasi lainnya di tingkat pelajar," katanya.

Menpora Imam Nahrawi menyampaikan bangga dengan IPM yang saat ini terus berpartisipasi terhadap program kepemudaan dan sosialisasi di masyarakat. Banyak pemuda IPM yang sangat kreatif.

"Saya mengeluarkan kebijakan kepada organisasi pemuda yang akan menyelenggarakan event nasional diwajibkan melakukan tes anti narkoba. Karena narkoba sebagai salah satu alat memotong rantai genarasi pemuda berpotensi Indonesia," kata Menpora.

Menteri mengusulkan, IPM bisa menambahkan program yang bisa mencegah tawuran antar supporter dan membentuk "Liga Pelajar Muhammadiyah'. "Nanti Menpora yang akan menyediakan Piala-nya, hadiahnya oleh Wagub," katanya sambil tersenyum, yang disambut tepuk tangan riuh peserta Konferensi.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais mengatakan, tema yang diangkat dalam Konferensi "Mobilisasi Sumber daya pelajar Muhammadiyah untuk pembangunan berkelanjutan" ini tidak bisa dicapai, kecuali oleh organisasi yang kuat dan orang-orang yang kuat ada didalam organisasi tersebut.

"Oleh karena itu gunakan sebaik-baiknya koferensi ini untuk konsolidasi organisasi dengan mempersatukan potensi, gagasan/ pikiran, program, lagkah-langkah yang ditetapkan sehingga IPM makin kuat. Manusia-manusia yang jiwanya bersih, mental baja da akhlaqul karimah," pintanya.

Tujuan pendidikan harus memperbagus budi pekerti, baru mencerdaskan bangsa, dan seterusnya. Oleh karena itu pendidikan Muhammadiyah prinsipnya menumbuhkan tiga hal, yaitu religius, intelektual dan humanis.

Maka, IPM harus bisa mewujudkan hal itu. Jadilah pelaar-pelaar yang unggul yaitu comparatif dan competitif. Hanya pendidikan yang berkualitas yang akan mengubah masyarakat kearah kemajuan.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kompol Drs Budi Waseso mengatakan, kejahatan narkoba dapat menimpa siapa saja dan dimana saja, maka, kewaspadaan harus terus dibangun demi menagkal beragam bentuk ancaman kejahatan narkoba.

"Program yang dikembangkan IPM "Sekolah Anti Narkoba" dan "Pelajar Lawan Narkoba" di berbagai sekolah Muhammadiyah harus terus dikembangkan. Saya harap seluruh pelajar Muhammadiyah lebih aktif dalam penanganan masalah Narkoba khususnya di kalangan kaum muda, dengan selalu menjaga diri, anggota keluarga, lingkungan pergaulan dan lingkungan tempat tinggal dari ancaman kejahatan narkoba," harapnya.

Ia mengahrapkan acara ini bisa memberi manfaat untuk para pemuda Muhammadiyah. Sekarang ini, Generasi muda menghadapi dua persoalan yakni, permasalahan sosial seperti Narkoba, Seks Bebas dan Tawuran. Yang kedua adalah, masalah kebangsaan yaitu lunturnya semangat kebangsaan anak muda terhadap negara Indonesia. Permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama.

"Kita akan menghadapi Bonus Demografi dimana anak muda memiliki tantangan yang besar menghadapi perkembangan jaman. Anak muda harus bisa mengembangkan daya saing yang positif. Pesan saya hindari penggunaan narkoba. Terus menjadi pelopor jati diri bangsa," kata Buwas-panggilan akrab Budi Waseso ini didepan peserta Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah se Indonesia.

Sumber : ( Humas Jatim ) 

Post a Comment