GRESIK infojatim.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan M.Si hadir dalam acara Majelis Mudzakarah Dai yang dilaksanakan pada hari Rabu(21/11/2018) pukul 09.00 WIB bertempat di Aula Masjid Agung Jalan Dr. Wahidin Kembangan Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik.

Turut hadir   kegiatan tersebut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera SIK, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro,SH SIK MSi. beserta Forkopimda Kabupaten Gresik, Ketua MUI Provinsi Jatim KH. Abdussomad, Ketua Komisi Dakwah MUI pusat  KH. Dr. Cholil Nafis, Lc. MA, Ketua MUI Kab. Gresik Drs. KH. Mansoer Sodiq, M. Ag dan para undangan Majelis Mudzakarah Da'i. 

Acara diawali dengan pembacaan doa dan ayat suci Al-Qur'an oleh H. Moh. Maksum. Ketua MUI Gresik Drs. KH. Mansoer Sodiq, M. Ag dalam sambutannya mengatakan terimakasih atas kehadiran Kapolda Jatim beserta jajaran Poles Gresik pada acara Majelis Mudzakarah (Dakwah islam Wasathiyah dan Pengembangan literasi keuangan Syariah) yang merupakan tindak lanjut dakwah MUI Pusat sebagai wadah silaturahmi melalui  Dakwah transformatif ungkapnya.

Sementara itu Kapolda Jatim yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan mengucapkan terima kasih kepada Ketua MUI Provinsi Jatim beserta jajarannya yang menyelenggarakan acara ini. Hubungan Polri dengan MUI, Ulama dan para Kyai sangat erat karena Tupoksinya sama yaitu Harkamtibmas, "dengan acara seperti ini, diharapkan MUI dapat menjadi mitra Polri dalam hal Harkamtibmas dengan mampu menumbuhkan rasa Keislaman di Jaman Milenial, serta dapat menciptakan situasi wilayah yang aman, lancar dan kondusif pada pelaksanaan Pemilu 2019" jelas Kapolda.

"Polisi dan dai itu hubungannya sangat erat. Cuma beda tupoksi dimana kalau polisi menjaga kamtibmas. Sementara dai menyampaikan dakwahnya terkait dengan mental rohani terhadap umatnya," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat menghadiri Majelis Mudzakaroh Da'i Dakwah Islam Wasathiyah dan Literasi Keuangan Syariah di Masjid Agung Gresik, Rabu (21/11/2018).

Kapolda menyebut Jawa Timur yang 96,6 persen adalah umat muslim, mayoritasnya adalah lulusan pondok pesantren (Ponpes). 

"Dengan membangun ukhwah islamiah, dengan saling tolong menolong antar sesama kita dapat memperlihatkan kepada khalayak bahwa Islam itu adalah agama yang ramah dan Rahmatan Lil Alamin yang mengajarkan kedamaian dan menjadikan rahmat bai Bangsa dan Negara Indonesia" terag Kapolda.

Ia menambahkan situasi saat ini sangat berbeda. Karena itu, kita harus memahami era digital. Sebab, musuh kita tidak kelihatan karena melalui hoax serta ujaran kebencian. Hal inilah yang harus diwaspadai, sebab bisa meruntuhkan pondasi kebersamaan. 

Kapolda juga mengajak para tamu undangan untuk senantiasa menerapkan nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh para Ulama terdahulu dengan ilmu yang sangat luas, Melalui acara Majelis Mudzakaroh Da'i Dakwah Islam mari kita sebarkan ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, pribadi yang santun, toleran dan kesholehan sosial serta menjunjung nilai kebhinekaan yang diajarkan para ulama dan umara pendahulu kita.

"Tak lupa, Saya mengucapkan terima kasih kepada para ulama yang ada di Jawa Timur dapat meredam dan membuat situasi yang adem sehingga tidak terjadi unjuk rasa dengan masalah masalah agama yang saat ini menjadi alat untuk menimbulkan perpecahan bangsa pada tahun 2018 ini dan mudah-mudahan dalam menghadapi agenda kedepan yaitu Pemilu 2019 yaitu Pileg dan Pilpres dapat tetap kondusif dan kita bisa melaksanakan pemilu yang aman damai dan sejuk" tegas Kapolda Jatim.


ARZ TEAM

Post a Comment