Gresik - Saat ini konflik sosial marak terjadi di masyarakat, begitu pula dengan maraknya ancaman radikalisme disejumlah daerah yang diiringi oleh teror bom, yang dilakukan oleh kelompok tertentu kepada masyarakat sipil maupun aparat keamanan.

Terkait dengan hal tersebut, pemkab Gresik melalui Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)  terus berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap bahaya radikalisme. Salah satu upaya pemerintah adalah menggelar sosialisasi tim terpadu penanganan konflik sosial tingkat Kabupaten Gresik di ruang Putri Mijil, Selasa (27/04).

Hal itu dilakukan sesuai dengan Undang-undang RI Nomer 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial.

Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Agus Sahari kepada Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono, tujuan diadakan sosialisasi tersebut adalah memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait pencegahan konflik sosial dan meningkatkan kerjasama dengan aparat keamanan khususnya TNI dan kepolisian.

Masih menurut Agus Sahari, dirinya mengungkapkan bahwa untuk penanganan konflik sosial hanya bisa dilakukan dengan 3 hal, yakni pencegahan, penghentian dan pemulihan pasca konflik.

"Kami ingin meningkatkan intergeritas pencegahan terhadap konflik sosial, merespon secara cepat dan tepat semua permasalahan yang memicu terjadinya konflik sosial dan memulihkan kondisi pasca konflik," ungkap Agus Sahari.

Sementara itu Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Tursilowanto Harijogi mengatakan bahwa peningkatan keamanan dimasyarakat harus terus ditingkatkan.

"Terjadinya konflik dan peristiwa kekerasan di sejumlah daerah memerlukan perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh, terpadu dan berkelanjutan dari seluruh komponen bangsa," pungkasnya.

Menurutnya, sosialisasi ini sangat penting dan strategis terkait dengan penanganan konflik sosial dan rencana aksi yang optimal dalam penanganan konflik sosial.

Ditambahkannya, melalui sosialisasi ini juga dapat dilakukan pemantapan peran dalam pencegahan konflik sosial tersebut. "Kami berharap dapat melakukan langkah cepat, tanggap, deteksi dini dan komunikasai yang baik di semua elemen yang merupakan tindak preventif guna mencegah terjadinya konflik sosial" imbuhnya.

Dalam sosialisasi tersebut, selaku narasumber Kepala Kesbangpol Jawa Timur Jonathan, Perwakilan dari Kepolisian dan TNI. Dan dihadiri oleh Forkopimda, perwakilan dari Organisasi Keagamaan, Pemuda, tokoh masyarakat serta dinas-dinas terkait di lingkungan pemerintah Kabupaten Gresik. ia/arifin sz/team

Post a Comment