BANGKALAN - Prajurit Kodam V/Brawijaya terima ceramah dari Kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat (Kadisjarahad)  Brigjen TNI Hadi Kusnan SPd.I tentang "Nilai-nilai Sejarah Perjuangan Bangsa Dalam Memantapkan Jiwa Juang Bangsa Indonesia".

Kegiatan tersebut dipusatkan, di Gedung Manunggal Kodim 0829/Bangkalan Jln. Letnan Abdullah No. 4 Bangkalan, pagi.  Rabu (03-08-2016).

Kegiatan Ceramah Fungsi Sejarah TNI AD diikuti perwakilan prajurit dan PNS  jajaran Kodim se Madura dan Kodim 0830/Surabaya jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya serta perwakilan satuan jajaran Badan Pelaksana (Balak) Kodam V/Brawijaya se Surabaya.

Dalam ceramahnya Kadisjarahad  Brigjen TNI Hadi Kusnan SPd.I, menyampaikan bahwa "Semangat kebangsaan yang diperjuangkan founding father dan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta, sepertinya dilupakan anak bangsa. Indikasinya, jiwa juang Bangsa Indonesia mengalami kerapuhan, bahkan nyaris hilang. ''Hal itu sepatutnya tidak boleh terjadi,'' kata Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat (Kadisjarahad) Brigjen TNI Hadi Kusnan ketika memberi ceramah kepada di Bangkalan, (3/8)

Dalam ceramah tentang ''Pentingnya Nilai-Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa dalam Memantapkan Jiwa Juang Bangsa Indonesia'' itu, Brigjen TNI Hadi Kusnan banyak mengingatkan pentingnya menghargai nilai sejarah.
Menurut Brigjen TNI Hadi Kusnan, zaman boleh berubah, tetapi kepribadian Indonesia tidak boleh dimakan usia. Kepribadian harus selalu ada pada jiwa Bangsa Indonesia, tidak lekang oleh hujan dan awan.

Kadisjarahad juga mengemukakan, yang terjadi saat ini baik pada tingkat lembaga tinggi negara maupun masyarakat yang tingkat kehidupannya rendah, mengalami perubahan perilaku dan sosial yang sangat signifikan, terutama terhadap jiwa juang yang semestinya berkiblat pada peristiwa sejarah era pranasional, kebangkitan Bangsa Indonesia, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan yang penuh dengan nilai historis.

Dikatakan, sejarah masa lalu para pahlawan seperti Pangeran Diponegoro pada era pranasional berjuang tanpa pamrih, penuh pengorbanan, dan sangat religius.
Semua yang dilakukan adalah untuk kepentingan bangsa dan negara, walaupun nyawa menjadi taruhan.

''Semoga ke depan ada Diponegoro dan Panglima Besar Sudirman yang lain. Jenderal Sudirman, walaupun dalam kondisi sakit, tetap berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia,'' katanya.

Dari contoh tersebut dapat diambil nilai-nilai perjuangan bersifat religius, kemerdekaan, tidak mengenal menyerah, rela dan ikhlas berkorban, senasib sepenanggungan, setia kawan, persatuan dan kesatuan, kemanusiaan, nasionalis, kepemimpinan, demokrasi, perdamaian, dan kepentingan bangsa di atas segala-galanya.

''Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati dan sudah final.
Karena itu, lakukan tugas atau karya bentuk apa pun dengan baik dan sungguh-sungguh. Itu berarti kita telah mengisi kemerdekaan dan ikut mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia menjadi negara yang kuat, adil, dan makmur,'' ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya :  Kasrem 084/BJ, Letkol Inf Heri Suprapto S S0S, Dandim 0826/Pamekasan, Letkol Arm mawardi S.Ap, Dandim 0827/Sumenep, Letkol Inf Budi Santosa, Dandim 0828/Sampang, Letkol Arm Indrama Bodi S.PD, Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Sunardi Istanto S.H, Para Perwira Tertua dari jajaran Balakdam V/Brawijaya Wilayah Surabaya dan seluruh perwakilan Prajurit dan PNS.
Sumber berita Kpendam

Asz/team/d2g

Post a Comment