GRESIK infojatim - Tampak senyum kebahagiaan terpancar dari 23 orang penyandang tuna netra Gresik. Sejak dari Lorong sebelah kantor Dinas Sosial yang berada di Jalan Wakhid Hasyim, mereka  berjalan bergandengan berderet kebelakang. Kemudian mereka dibimbing masuk ruang rapat Kantor Dinas Sosial yang ada di lantai II. Senda gurau terdengar dari suara para tuna netra yang tergabung dalam Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Gresik saat menaiki tangga.

Saat di Ruangan Rapat Dinas Sosial Gresik, satu persatu mereka menerima bantuan sebesar antara Rp. 5-9 juta rupiah. Map berwarna putih yang berisi dana bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Gresik Sentot Supriyohadi kepada masing-masing penerima. Menurutnya, total bantuan Dana hibah langsung Dalam Negeri dalam bentuk uang Kemensos 2017 sebesar Rp. 150 juta rupiah.

Ajim (46) salah satu penerima dana hibah tersebut menyatakan sangat berterimakasih atas bantuan dana hibah tersebut. Warga Sedapurklagen Benjeng Gresik ini menyatakan, Ini upaya pihak Dinsos Gresik dalam pemberdayaan masyarakat miskin."Saya merasakan, karena saya diajak ikut serta oleh Dinsos Gresik untuk merealisasikan bantuan ini ke Kementerian Sosial di Jakarta" akunya.

Kadinsos Gresik Sentot Supriyohadi pada Jum'at (21/7) mengatakan total bantuan Dana hibah langsung Dalam Negeri dalam bentuk uang Kemensos 2017 sebesar Rp. 150 juta rupiah. Dana ini diterimakan langsung kepada 23 orang penyandang Tuna Netra anggota Pertuni. Bantuan yang diterima mereka berfariasi besarnya,   tergantung proposal yang mereka ajakun. "Ada yang terima Rp.  5 juta. Bahkan ada yang menerima Rp.  9 juta.  Tidak sama, tergantung proporsal pengajuan kebutuhannya, " jelas Sentot kepada Kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono.

Uang bantuan itu lanjut Sentot, akan digunakan untuk membeli peralatan pijat.  Misalnya tempat tidur, dipan, kasur, almari, kipas angin, meja kursi, gorden dan lain sebagainya. "Pokoknya semua peralatan yang membantu dalam pelaksanaan pijat memijat" kata Sentot.

Diterimanya bantuan untuk 23 Tuna Netra anggota Pertuni Gresik karena sebelumnya mereka sudah pernah mengukuti pelatihan yang diadakan oleh Kementerian Sosial Gresik melalui Dinas Sosial Gresik. Saat ini mereka sudah memanfaatkan pelatihan tersebut untuk membuka praktek. "Insyaallah saat ini mereka sudah berpengalaman. Semoga dengan bantuan ini usaha mereka bisa berkembang" ujarnya.

Atas perhatian dan bantuan Kemensos, Sentot berharap agar semua penyandang tuna netra di Gresik bisa  bergabung ke Pertuni.  Sehingga, kami bisa mengakomodir kepentingan mereka semuanya. "Saya berharap bila yang satu dapat bantuan, maka anggota pertuni yang lain  juga bisa dapat". Harap Sentot yang disampaikan melalui Kabag Humas dan Protokol Suyono.


ARZ Team

Post a Comment