GRESIK - Berbeda ketika teori kemarin, saat ini Rabu (14/09/2016) para ibu rumah tangga Desa Kedanyang ini tampak lebih antusias untuk mengikuti praktik membuat rolade bandeng dan abon bandeng. Pelatihan yang bertempat di Balai Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur dikemas dalam kegiatan diseminasi kebijakan iklim usaha sektor industri Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Perindustrian dan Perdagangan Gresik. 

Dua menu ini merupakan bagian dari 4 menu yang akan diajarkan kepada para ibu rumah tangga oleh instruktur dari Universitas International Semen Indonesia (UISI). Empat menu tersebut yaitu rolade, abon, ekado dan tempura.

Kesemuanya berbahan dasar ikan bandeng. Dipilihnya bahan bandeng tersebut atas permintaan warga setempat, karena selama ini produksi bandeng di Desa setempat sangat melimpah. Saat musim panen bandeng, banyak ikan yang berukuran kecil terpaksa dijual murah. 

Nantinya kalau sudah bisa membuat makanan ini tentu akan memberikan nilai ekonomis. Saat rolade bandeng diangkat dari penggorengan, semua para ibu yang ikut mencoba mencicipi. "Enak, saya akan mencoba dirumah" tutur Sriwahyuni (49) yang mencoba pertama kali. "Menu ini pasti laku dijual" tambahnya optimis.Hal senada juga disampaikan para perangkat Desa saat disuguhi menu karya ibu-ibu di desanya tersebut. "Sip" tutur Kades Kedanyang, Yasin.  

Dipilihnya ikan bandeng sebagai bahan pelatihan tersebut karena Desa Kedanyang adalah salah satu desa penghasil bandeng. Meski banyak perumahan baru yang berkembang di Desa ini, namun luas areal tambak masih 256,36 hektar dengan produksi sebanyak 1,5 ton per hektar.

Hal ini seperti yang disampaikan Kades Kedanyang Almuah yang katanya, "Luas areal tambak di Kedanyang tidak pernah berkurang bahkan bertambah. Karena beberapa areal tambak baru yang mulanya areal persawahan kala musim tertentu menjadi areal tambak"

Selain difasilitasi oleh Pemerintah, Diskoperindag UKM juga mengajak PT Laras Food dan Universitas International Semen Indonesia (UISI) untuk memberikan pemahaman industry mulai dari yang paling dasar sampai pada pemasaran. Antusias para ibu tampak ketika pihak UISI menjelaskan tentang produksi dan memulai industri kecil baru. Beberapa pertanyaan itu misalnya, dimana harus membeli plastik ? bagaimana izinnya ? bagaimana pemasarannya ? Satu persatu dijelaskan oleh pihak UISI.

"Kami siap mendampingi sampai ibu bisa. Untuk produksi, kemasan, pemasaran kami akan siap membina" ujar Kabid Perindustrian, Diskoperindag Gresik Ilmul Yaqien. "Kami setiap bulan ada agenda pameran, nanti kalau ibu-ibu sudah berproduksi akan kami ikutkan pameran. Tampilkan produksi dengan membawa ciri khas masing-masing" ujarnya memotivasi.   

Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan Gresik, Najikh mengaku pihaknya hanya membantu dan memfasilitasi. Mulanya kami menginventarisir produk lokal yang sudah ada kemudian meningkatkan produk lokal tersebut dengan memberikan pelatihan peningkatan kualitas produk, pengemasan serta pemasaran.

Sesuatu yang khas di desa Kedanyang karena masih tingginya produk perikanan bandeng di desa tersebut serta banyaknya tenaga potensial. Kami menggandeng beberapa institusi. Baik dari perguruan tinggi maupun swasta untuk bersama-sama membantu.

Arfin SZ  ( Sumber Berita :  Humas Gresik )

Post a Comment