Gresik - Untuk mencegah kebocoran anggaran, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto memimpin langsung rapat Tim anggaran. Pada rapat kali ini, Bupati bersama tim anggaran tak hanya membahas Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2017. Rapat yang berlangsung di ruang rapat Bupati ini juga membahas tentang anggaran yang disesuaikan dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) sesuai PP Nomor 18 Tahun 2016.
Rapat yang berlangsung sejak kemarin ini mestinya dipimpin oleh Sekda Gresik, namun Bupati bertekad untuk selalu mengawal rapat tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. "Rapat tim Anggaran ini akan menyesuaikan dengan jadwal saya, dan saya usahakan untuk selalu ikut" ujar Tursilo Hariogi. Ditambahkan olehnya, dengan ikut memimpin langsung rapat anggaran, saya bisa langsung merasionalisasi program mana yang harus dipertahankan, program mana yang harus digabung. Serta program mana yang sekiranya tidak menyentuh masyarakat harus dihilangkan. Katanya.
Asisten I Tursilo berharap agar pada APBD 2017 tidak ada lagi SKPD yang menghambur-hamburkan anggaran yang tidak semestinya. "Kita fokuskan anggaran tersebut untuk melaksanakan program Pemerintah yang dapat memberi banyak kemanfaatan untuk kepentingan rakyat menuju kesejahteraan. Jangan sampai ada kegiatan yang tumpang tindih antara satu SKPD dengan SKPD yang lain. Jangan sampai ada program yang kemanfaatannya tidak berdampak langsung pada kehidupan masyarakat" urainya lagi.
Menanggapi keikutsertaan Bupati pada rapat Tim Anggaran, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gresik, Yetty Sri Suparyati menyatakan senang. "Rapat anggaran bisa lebih fokus dan terarah. Hal ini karena Bupati ikut secara langsung menghapus (scrap) beberapa program yang tidak perlu. Sehingga keinginan untuk memperkecil devisit maksimal 3% dari total Rp. 3,045 trilliun bisa terlaksana. Bupati menekankan agar defisit dibawah tiga persen " katanya.
Menurut Yetty, adanya keinginan Bupati agar rasionalisasi alokasi anggaran diarahkan untuk lebih mendukung RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2016-2021. Yetty mencontohkan banyak program yang di scrap oleh Bupati, misalnya program pameran, pembuatan buku yang melekat pada beberapa SKPD oleh Bupati dijadikan satu program."Beberapa program lain misalnya sambung rasa yang kwantitasnya dikurangi" katanya.
Intinya, Anggaran diarahkan untuk mengikuti program, bukan anggaran yang mengikuti fungsi urai Yetty melalui Kabag Humas Suyono.  (arz tim)

Post a Comment