GRESIK infojatim.com - Dunia MC (Master of Ceremony) sering terlewatkan dari pemberitaan, yang sering diberitakan biasanya adalah artis dan nama orkes dangdutnya, padahal MC/penyiar panggung adalah ujung tombak dari setiap pagelaran karena baik dan buruknya acara ada tawuran atau tidak kunci utamanya adalah sejauh mana kwalitas MC dalam ngemong penonton, sebab bila MC-nya egois, arogan, dan provokatif, pasti tawuran tidak akan dapat dielakkan. Di zaman now ini menjadi seorang MC / penyiar panggung tidak cukup hanya pandai ngomong saja, tapi dituntut harus bisa dalil juga.

MC yang sudah profesional dan terbangnya sudah tinggi seperti Bung Dimas Purbaya ini siapa orang yang tidak kenal dengan beliau, ia santri tulen, banyak Hadits yang di hafalkanya, disetiap penampilanya pasti lontarkan dalil-dalil yang menyejukkan, makanya selalu di gandrungi penggemarnya mulai remaja hingga kalangan orang tua, Si macan panggung penyiar Rock dangdut asli Mentaras Dukun Gresik ini adalah penyiar yang serba bisa dan multitalenta, meniti karirnya sejak tahun tahun 80-an diawali dengan mendirikan sebuah radio FM, radio komunitas Karangtaruna di desanya, di desa Mentaras kecamatan Dukun kabupaten Gresik jawa timur, radio yang ia dirikan itu sengaja untuk menghimpun anak-anak muda agar bisa menyalurkan bakat dan kreatifitasnya dalam dunia seni dan komunikasi, keberadaan radio berjalan lancar dari tahun ke tahun hingga terkenal sampai di mana-mana, khususnya di wilayah Gresik sendiri dan tetangga kabupaten di jatim, namun dengan berjalanya waktu, namanya usaha pasti ada saja kendala dan sandunganya, baik dari intern radio sendiri maupun dari ektern, sehingga sempat vacum dalam dunia radio, bila hobby penyiar dan MC itu sudah melekat dibadan, meski tanpa radiopun tak akan kemana bakat dan hobby itu, buktinya pria yang punya nama asli Abdul Kholiq ini tetep eksis sebagai MC/penyiar panggung hingga kini. Saat di tanya awak media terkait dunianya, Apa suka dukanya menjadi MC bung ? Ia menjawabnya, "Sukanya karena bakat saya sejak kecil tersalurkan, saya sejak kecil memang bercita-cita ingin jadi MC/penyiar radio, sukanya lagi jadi MC itu banyak saudara, dikenal banyak orang, sering kumpul artis papan atas, sering kumpul pembicara/kyai yang memberikan mauidho di acara walimah dll, dan yang suka lagi MC ternyata bisa jadi lahan mencari rizki", tuturnya saat di wawancarai awak media di depan panggung (jum'at 15/12/17).

Lanjut pria berkumis tebal kelahiran 1972 yang sudah di karuniai tiga anak ini,mengatakan, "Saya selama ini tidak pernah mematok tarif dalam even apapun, semua saya lakukan dengan penuh ikhlas, rizky sudah ada yang mengatur, saya optimis sekali pada Allah swt dzat maha pencipta alam jagad raya ini, insyaallah orang-orang yang membutuhkanku pasti akan digerakkan oleh Allah untuk memberikan imbalan sepantasnya, karena mereka juga pasti tau kalau saya dirumah punya keluarga" ungkapnya pada awak media dengan penuh senyum dan harap.

Hal senada disampaikan pemerhati Radio Nusantara dan pengamat MC panggung,
Prof.Dr.K.M.Muzakkin,M.pdi,MH, yang juga ketua umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi Jawa timur, mengatakan "Apapun pekerjaan itu jika di niati ibadah, maka akan mendapat pahala, dan rizki yang di dapat juga barokah, karena MC/penyiar itu adalah pekerjaan yang jelas dan di lindungi hukum, suatu pejerjaan yang mulia dan berwibawa di mata manusia juga, karena dari pada menipu orang, apalagi korupsi uang negara dll, oleh karena itu teruskan perjuanganmu Bung Dimas, juga teman-teman MC lainya, pekerjaanmu dapat pahala, karena itu bagian dari sarana untuk memberikan informasi positif dan juga bisa menyatukan ummat", tuturnya.

Kyai yang akrab dipanggil Gus Zakky ini melanjutkan pembicaraanya " disetiap tampil, selipkanlah pesan moral, untuk mengajak kebaikan pada penonton dan pendengarnya, agar suasana keagamaanya itu masuk baik di ambil dalil dari ayat alqur'an, Hadits, maqolah, maupun syair, puisi dan kalimah hikmah dari orang orang bijak, tujuanya agar penampilan MC/penyiar ada nuansa religi dan juga penuh makna, contohnya ketika ada tawuran, bacakan ayat yang isinya "bahwa setiap orang muslim itu adalah saudara" bila ada tawuran lagi ajak sholawatan, dll, intinya jadi MC/penyiar zaman now ini dituntut harus bisa membawa kearah religi juga agar hidup banyak manfaatnya", pungkasnya.


Arifin S Zakaria 
Sumber : suaraJCW.news (KikiJCW)

Post a Comment