GRESIK infojatim.com - Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto mengajak Kader Keluarga Berencana Kabupaten Gresik untuk mempersiapkan masyarakat menerima bonus demografi 2020-2030.

"Kita harus memanfaatkan bonus demografi yang menurut para ahli hanya terjadi serratus tahun sekali. Pada puncaknya nanti yaitu pada tahun 2028, pada satu keluarga ada 3 anggota keluarga yang produktif yang menanggung satu orang non produktif." Penjelasan Bupati ini disampaikan saat Bupati membuka pembinaan Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) atau kader KB Kabupaten Gresik yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja Selasa (30/11/2018).

Bupati juga menyatakan bahwa bonus demografi di Gresik saat ini sudah muncul. Menurut Sambari, hal ini sudah bisa dilihat bahwa usia produktif di Gresik cenderung lebih tinggi.

"Saat ini, dua orang usia produktif menanggung satu orang anggota keluarga. Kita sebagai Pemerintah Kabupaten Gresik untuk bersiap diri. Kami harus bertanggungjawab mempersiapkan peluang kerja sebanyak-banyaknya untuk menampung para usia produktif masyarakat Gresik" tandasnya dihadapan peserta sebanyak 300 orang para kader KB Kabupaten Gresik.

Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim yang pada kesempatan itu sebagai pemateri menyampaikan banyak terima kasih kepada para kader KB. Dikatakan oleh Wabup, bahwa Gresik Bersama para kader KB sudah siap menerima bonus demografi.

"Kami sangat berterima kasih atas peran anda sehingga pertumbuhan penduduk di Gresik masih tetap terkendali. Angka kematian bayi pada ibu melahirkan hanya tiga bayi dari seribu kelahiran. Serta angka harapan hidup di Gresik lebih tinggi lebih dari tujuh puluh tahun" kata Qosim.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBP3A) Gresik Adi Yumanto mengatakan, bahwa saat ini jumlah Kader KB se Kabupaten Gresik ada 3.250 orang yang tersebar di tingkat RT/RW.

"Tugas berat untuk para kader KB Kabupaten Gresik karena di Gresik ada 70% Pasangan Usia subur. Mereka para kader KB ini harus banyak memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah pernikahan usia dini yaitu dibawah 20 tahun" tandas Adi Yumanto.    

Menurutnya, saat ini di wilayah Kabupaten Gresik, setiap seribu pasangan usia subur ada 20 orang pasangan yang usianya dibawah 20 tahun. Disbanding prosentase nasional yang mencapai 20, Gresik termasuk lebih rendah.

"Anda para Kader KB harus menekan angka dengan memberikan penyuluhan secara terus menerus untuk mencegah perkawinan asia dini dibawah usia 20 tahun" tandas Adi Yumanto. 


ARZ Team

Post a Comment