TUBAN infojatim.com - Tak terhitung sudah berapa banyak sejarah buku Wali Songo yang di tulis oleh para ilmuwan,banyaknya buku itu rasanya kurang lengkap bila sejarah Wali yang di luar Wali Songo tidak di bukukan juga dalam sejarah peradaban islam di tanah jawa,karena beliau juga turut andil besar mensyiarkan agama islam di bumi Nusantara jawa ini, Peneliti yang juga guru besar Supranatural Prof.Dr.K.M. Muzakkin,M.pdi,MH, Pengasuh Pondok Pesantren Dzikrussyifa' Asma'Berojomusti (Pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba),di Sekanor,Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur ini,sengaja melacak keberadaan makam Syeh Subakir untuk di teliti, dijadikan bahan kajian dan renungan,kemudian selanjutnya dibukukan,agar bisa dibaca para pecinta ilmu,untuk menambah perbendaharaan perpustakaan,sebagai bahan ajar disekolah,perguruan tinggi,dan kalangan masyarakat,agar semua mengetahui bahwa keberadaan tanah jawa bisa di nikmati seperti sekarang ini adalah atas jasa dan campur tangan perjuangan beliau, yakni Syeh Subakir yang siang malam,setiap waktu,berperang dengan bangsa ghaib / Lelembut penghuni tanah jawa,agar bisa tunduk kepadanya.

Memang tidak ada yang tahu pasti dimana makam Syekh Subakir. Ada yang mengatakan bahwa beliau wafat di Persia tahun 1462. Sedangkan yang ada di Indonesia dan diziarahi oleh masyarakat adalah petilasan dan situs-situs peninggalannya.Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa beliau wafat di pulau Jawa.Di pulau Jawa sendiri terdapat dua makam yang berbeda, makam pertama terletak di pemakaman Beji Benowo daerah pegunungan Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Dan makam lainnya terletak di Tanjung Awar-Awar Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Peneliti mencoba melacak keberadaan makam Syekh Subakir tersebut,mulai dari Magelang jawa tengah,di Tuban Jawa Timur,dan  didaerah lain yang terkait dengan situs,petilasan, dan simbol sejarah beliau,

Menurut sang peneliti wali nusantara jawa Prof.Dr.K.M.Muzakkin,M.pdi,MH."Sejarah orang yang baik seperti Waliyullah,ulama' besar,kyai kharismatik,dan lain-lain, itu tidak akan pernah padam untuk diceritakan,akan terus berkembang dan ditulis berulang-ulang oleh ummat,dengan pendekatan berbagai ilmu,baik sudut Religi, sosiologis,physikologis,hukum,sastra, Arsitektur seni dan budayanya,ada yang menulis mulai dari akhlaqnya sewaktu hidup,hingga sandal yang dipakainya,wafatpun makamnya di tulis oleh tangan-tangan pecinta Waliyullah, itulah hebatnya  Walinya Allah jika sudah mendapatkan karomah tinggi seperti Syeh Subakir ini",tuturnya pada awak media saat ditemui di pesarean Syeh Subakir,Rabo, 01/1/2017.

Lanjut,Pria yang juga ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini, saat didampingi Dr.Bambang Sudarmanto,SH,MH,Notaris Surabaya yang juga penasehat JCW Provinsi Jawa Timur,
Menurutnya, "bahwa Syeh Subakir itu adalah merupakan tokoh pertama Islam yang datang ke Pulau Jawa, sebelum kedatangan Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishak maupun Syekh Maulana Magribi dan anggota Wali Songo lainnya. Syekh Subakir berdakwah di daerah Magelang Jawa Tengah, dan menjadikan Gunung Tidar sebagai pesantrennya.Masyarakat kala itu beranggapan bahwa Syekh Subakir ahli memasang tumbal atau jimat.

Disamping itu kata K.Mas'ud pengasuh pondok wali songo sekaran lamongan yang akrab dipanggil dengan Mbah Nang itu, menurutnya, " Dalam legenda yang beredar di Pulau Jawa dikisahkan, sudah beberapa kali utusan dari Arab yang datang ke tanah Jawa, untuk menyebarkan Agama Islam.Namun pada umumnya mengalami 
kegagalan,
Penyebabnya masyarakat Jawa saat itu sangat memegang teguh kepercayaannya,sehingga para ulama yang dikirim mendapatkan halangan yang sangat berat ajaran Agama Islam meskipun berkembang tetapi hanya dalam lingkungan yang kecil, tidak bisa berkembang secara luas",papar pria berjenggot ini.
Pulau Jawa dulu itu masih merupakan hutan belantara yang sangat angker.kemudian datanglah seorang Syekh dari Persia yang bernama Syekh Subakir. Angkernya pulau Jawa saat itu dipenuhi dengan jin jahat. Kedatangan Syekh Subakir ke pulau Jawa asal mulanya hanyalah ingin mensyiarkan Agama Islam. Namun, beliau mengetahui bahwa pulau Jawa masih labil. Banyak gempa di sana-sini. Bahkan Pulau Jawa terasa berguncang-guncang.Akhirnya, Syekh Subakir menaklukkan keganasan Pulau Jawa tersebut dengan mengalahkan jin-jin yang jahat.

Disamping itu, beliau menanam sebuah paku ghaib agar pulg tau Jawa tidak berguncang-guncang. Setelah paku ditanam, maka pulau Jawa sudah stabil.Konon ada tiga paku yang ditanam oleh Syekh Subakir.Salah satu paku ghaib tersebut konon berada di wilayah   Magelang, 

Bahkan menurut terawangan ghaib Kyai Muzakkin,yang pernah di tulis di media Posmo,Gugat,Libirty,Misteri,dan beberapa media mistis lainya ditanah air,menurutnya "tumbalnya Syeh Subakir itu tidak hanya berjumlah 3 saja,tapi ribuan,tumbal itu diitanam di penjuru tanah jawa,letak persisnya  masih dalam pelacakan ghaib",demikian tutur Pria yang juga ketua paranormal se-Asia dan ketua umum JCW(Jatim Corruption Watc)Provinsi Jawa Timur ini.


Arifin SZ Team
Sumber: SuaraJCW.news (Gus Zakky)

Post a Comment