JAKARTA infojatim.com - Lagi-lagi di teror dan di ancam tembak mati,ancaman itu hampir setiap hari muncul, kali ini dikuntiti hingga Lasem Jawa tengah, menjabat sebuah organisasi pergerakan yang berhubungan dengan pengungkapan korupsi seringkali berdekatan dengan ancaman,baik verbal maupun yang lain. Hal ini dialami pula oleh Ketua Pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) Kyai M. Muzakkin. Dalam beberapa minggu terakhir ini rumahnya disatroni oleh orang yang tidak dikenal,kemanapun pergi selalu di kuntiti orang,tadi pagi juga demikian ada yang mengkuntitinya hingga Lasem jawa tengah,beliau selalu diancam akan ditembak mati.

Saat ditemui awak media, Kyai yang suka menziarahi makam Wali ini mengatakan, "Buat apa takut mas, Rilek saja,itu seninya perjuangan,Allah pasti bersama kita, umur itu milik Allah bukan milik manusia,segala teror dan ancaman akan saya hadapi semua, ibaratnya itu makanan sehari-hari sebagai bumbu perjuangan pasti ada resikonya, apalagi perjuangan mengungkap apa yang dilakukan para koruptor." Ujarnya dengan santai.

Seperti diketahui bahwa perjuangan BPAN RI dan JCW melawan para koruptor yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab terhadap tugas dan wewenang yang diembannya, sudah tidak terhitung,yang dilaporkan oleh BPAN RI dan JCW Jatim ke penegak hukum dan ditindak lanjuti oleh kepolisian, kejaksaan hingga KPK di Jakarta. 

Dengan dasar tersebut, membuat para oknum tersebut merasa terusik dalam melakukan penyelewengan-penyelewengan kebijakan ataupun penggunaan anggaran. Berbagai cara yang dilakukan agar Ketua pusat BPAN RI yang juga Ketua UmumJCW Provinsi Jatim,tidak bersuara dengan cara lewat preman untuk menakut-takutinya secara langsung atau telepon dan sms. Bahkan ada yang ingin mencelakainya. "Awas kalau kamu teruskan akan kutembak mati !" ujarnya saat menirukan teriakan suara yang diterimanya.
Bahkan tidak sedikit yang menyerang dengan cara ghaib diluar logika manusia seperti menyantet, guna-guna dan sebagainya. 

Bagi ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) ini, mengklaim sudah tak terhitung banyaknya kasus korupsi di negeri ini yang dibongkarnya. "Hampir tiap hari bongkar korupsi, jadi maklumlah tiap hari pula saya berhadapan dengan preman suruhan bos-bosnya itu." jelasnya.

Lanjut Muzakkin, "Saya tidak mau berspekulasi dan berandai-andai,apalagi suudhon,dari mana ancaman itu, yang jelas saya masih bisa mengatasi dengan caraku sendiri jadi tidak perlu harus melaporkan kepada pihak kepolisian." bebernya.
Pria yang juga pimpinan pondok pesantren rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba "Dzikrussyifa '  Asma ' berojomusti" di Sekanor,Sendangagung, Paciran, Lamongan ini mengatakan "Tiada perjuangan yang tidak ada ujian dan tantangannya. Siapapun yang menyuarakan kebenaran pasti akan mendapat serangan balik, berhati-hatilah wahai teman-teman seperjuangan, baik di BPAN RI, JCW, selalu jaga kekompakan ,rapatkan barisan, teruskan perjuangan memberantas korupsi di negeri ini. Jangan takut dengan siapapun karena kita pasti dilindungi oleh  Allah SWT." seru Muzakkin dengan lantang dalam acara ritual di makam Waliyullah ini,Jumat(03/11/2017)

Menanggapi ancaman tersebut, Hasanuddin salah satu Investigator JCW Jatim, "Tidak usah dihiraukan pak ketum, nanti kita sikapi bersama teman-teman di lapangan." tegasnya.

Ditimpali pula oleh Mbah Anang (Kyai Mas'ud) pengasuh pondok pesantren Wali Songo di Sekaran Lamongan. "Wah, kalau soal ancaman seperti itu menurutku, itu kecil mas bagi Kyai Muzakkin karena aku tahu sendiri beliau ini orang hebat. Pondoknya saja lain dengan pondok di Indonesia pada umumnya. Santrinya khusus bangsa jin,tiap hari merehabilitasi sakit jiwa, para pecandu narkoba, mantan preman dan lain-lain. Kegiatan sehari-harinya di lapangan juga menantang yaitu memberantas korupsi, di pesantrenya mengobati orang sakit jiwa, 
Jadi menurut perhitunganku  ancaman itu pasti dianggap debu yang  menempel di badan," Pungkasnya,


Arifin SZ
Sumber berita : SuaraJCW (Gus Zakky)

Post a Comment