Surabaya , infojatim.com  - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap .

Lembaga Advokasi Rakyat Merdeka  Gerakan Anti Korupsi. ( LARM-GAK ) bersama tim redaksi infojatim.com , gresiknews1.com secara tegas meminta pemerintah untuk menindak tegas  bagi eksportir Crued Palm Oil (CPO) yang tidak mematuhi Permendag No.6 Tahun 2022 terkait aturan Domestic Market Obligation (DMO). Sebagai negara produsen CPO terbesar di dunia, sungguh aneh jika sampai terjadi kelangkaan minyak goreng di dalam negeri sendiri.

Larm-Gak  bersama  tim redaksi infojatim.com , gresiknews1.com meminta agar persyaratan ekspor minyak goreng ditegakkan dengan konsekuen dan tegas. Sebab ini sudah ada di Permendag No.6 Tahun 2022. Yang mensyaratkan agar pengusaha (eksportir-red) telah menyalurkan CPO dan RBDPO ( Bleached Deodorized Palm Oil-red)-nya untuk kebutuhan dalam negeri dahulu sebelum menjual ekspor,” kata sekjen Larm-Gak , Baihaki Akbar.kepada media ini  , Rabu. (  23/2/2022 )

Dan perlu ditegaskan untuk  kepatuhan eksportir CPO terhadap aturan DMO tersebut harus dibuktikan secara nyata. Para eksportir diminta untuk bisa melampirkan surat pernyataan mandiri dengan melampirkan bukti kontrak penjualannya ," Ucap Baihaki ," 

Hendaknya persyaratan seperti ini dapat serius ditegakkan. Rakyat yang sedang dilanda pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini benar-benar terpontang panting, Jangan sampai mereka terus dipermainkan, apalagi selama pandemi untuk rakyat kecil tidak dapat leluasa mencari  kebutuhan hidup sehari hari ," Pungkasnya ," . 

Sekjen Larm-Gak ini pun mengaku heran atas fenomena kelangkaan minyak goreng di Indonesia .

Sebagai informasi Indonesia adalah salah satu produsen CPO terbesar di dunia. akan tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan minyak goreng di dalam negerinya sendiri dengan harga yang terjangkau masyarakat luas,” imbuhnya.

Keheranan itu dirasa oleh Baihaki juga oleh masyarakat luas  adanya kelangkkaan minyak goreng pada saat ini , dan terkait pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. beberapa waktu lalu melalui siaran Televisi.  Dikatakan bahwa kebutuhan minyak goreng nasional selama Februari 2022 adalah sekitar 280 juta liter tapi baru terpasok 63 juta liter.

“Ini menunjukkan adanya anomali.dan Ini perlu penyampaian penjelasan yang masuk akal, apa sebabnya? 63 juta liter itu khan cuma 22,5 persen dari kebutuhan 280 juta liter untuk kasus bulan Februari 2022 saja. Kemana yang 217 juta liter lainnya?” ujar sekjen Larm-Gak ini.

Terkait keresahan yang saat ini terjadi di masyarakat, Baihaki meminta agar pemerintah lebih serius menguak kelangkaan minyak goreng. Ia meyakini, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menimbun demi mengambil keuntungan lebih.

Dari Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com , gresiknews1.com Arifin S Zakaria jika di temukan dan terbukti dari pihak pihak tertentu adanya  penimbunan minyak goreng agar aparat terkait  segera di tindak tegas atas penyimpangan dan penyalahgunaan tersebut  .



Sumber Berita : Partner Mitra 
Pendiri Penanggung Jawab Redaksi
Arifin S,Zakaria

Post a Comment