Surabaya - Di era perdagangan bebas seperti sekarang, mempererat dan membangun sinergi antar daerah adalah langkah konkrit untuk membendung arus liberalisasi. Kerjasama antar daerah adalah bentuk nasionalisme baru untuk melawan liberalisasi. Dengan kerjasama ini daerah saling melengkapi dan menguntungkan.

Hal itu sampaikan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo saat penanda tanganan nota kesepahaman antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur guna membangun hubungan dan memperlancar pembangunan daerah di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (19) malam, di Kupang.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim bahwa kerjasama ini sudah berlangsung dan terjadi transaksi perdagangan dari Jatim melalui provinsi NTT kini mencapai nilai Rp. 40,38 Trilyun lebih dari sebelumnya Rp 400 Milyar di tahun 2009. NTT menjadi hubport kedua barang asal Jatim, kemudian masuk ke Timor Leste, Papua, Maluku dan Darwin-Australia.

Maka dari itu Sabtu pukul 22.30 WITA kedua pemerintahan melakukan penandatanganan kesepahaman bersama dalam bentuk Memorial of Understanding (MoU) kerjasama di 5 bidang pembangunan daerah yang diselenggarakan di Hotel Swiss Belinn Kristal, Kupang, NTT. Penandatanganan kedua provinsi tersebut dilakukan antara Gubernur Jatim H. Soekarwo dan Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya.

"MoU ini sangat penting bagi Jawa Timur dan NTT. Karena perdagangan ini sangat menguntungkan dan juga untuk perkembangan dan kemajuan daerah dalam kemandirian ekonomi kita. Jadi bagaimana untuk saling membantu demi masyarakat dibawah," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menyinggung soal kelima bidang yang akan dilakukan kerjasama. Salah satu yang disampaikan adalah soal pertanian, khususnya tentang gula merah yang dinilainya sangat potensial dalam aspek perekonomian.

Adapun 5 bidang pembangunan yang disepakati itu antara lain Bidang Pertanian dan Perkebunan, Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bidang Perikanan dan Kelautan serta Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Selain dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara kedua pimpinan pemerintahan masing-masing daerah, 5 pimpinan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) dari kedua daerah sebagai lembaga pelaksana juga melakukan penandatanganan kesepakatan bersama. Tampak hadir melakukan penandatanganan kerjasama tersebut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim, Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Kepala Dinas ESDM Jatim dan Kepala Dinas Peternakan Jatim.

Seusai melakukan penandatanganan kesepakatan bersama, Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya menyampaikan terima kasih atas proses kerjasama tersebut. Dirinya berharap penandatanganan kerjasama itu akan semakin berdampak postif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah kedua bela pihak. "Potensi kami berbeda dan beragam, maka itu akan sangat membantu pembangunan masyarakat dan akan berdampak juga pada negeri yang sedang menghadapi kemelut ini. Saya berharap, kerjasama yang sangat besar ini bisa berdampak pada rakyat kecil dimana tidak hanya meningkatkan perekonomian saja, tetapi juga pendapatan masyarakat juga," katanya.

Selain itu, kesempatan yang sangat berharga itu juga diharapkan oleh Gubernur NTT Frans agar kerjasama tersebut tidak berhenti hanya 5 bidang yang sudah disepakati. Tetapi, bidang-bidang lain dalam aspek pembangunan juga bisa dilakukan kerjasama. "Apalagi kita sedang menghadapi MEA, bahkan sudah mulai. Oleh karena itu, kita harus siap betul dan harus berusaha dengan keras. Dan saya berharap, kerjasama ini bisa dilanjutkan kedepan untuk bidang-bidang yang lain. Salah satunya potensi di NTT yang saat ini sedang berkembang yaitu rumput laut," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menyambut hangat atas kerjasama yang sudah dilakukan Pemprov Jatim bersama dengan Pemprov NTT. Dirinya berharap, komitmen bersama yang dituangkan dalam penandatanganan kerjasama MoU nantinya dapat diimplementasikan secara kongkrit, orang nomor satu di pemerintahan ujung timur pulau Jawa ini berharap agar dilakukan pertemuan secara intensif oleh lima lembaga yang membidangi bidang-bidang tersebut. "Hari ini sudah kita saksikan bersama dan harus sering dilakukan pertemuan untuk membahas kerjasamanya. Dan saya sangat senang sekali. 
(sumber:humasjatim/4k2)

Post a Comment