Gresik,  infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap. 


Ratusan buruh yang tergabung dalam Sekretariat Bersama ( SEKBER) menggelar aksi unjuk rasa yang bertempat di Pemkab Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Kec. Kebomas Kab. Gresik, Kamis ( 25/11/2021) . 

Adapun tuntutan dalam aksi unjuk rasa dari para buruh tentang kenaikan upah minimum kabupaten ( UMK)  tahun 2022,  juga menolak ditetapkannya upah minimum Prov Jatim tahun 2022 dengan keputusan Gubernur nomor ;188/733/KPTS/013/2021. 

Tak hanya itu saja dalam tuntutan para aksi buruh tolak penerapan UU no.11 tahun 2020 tentang cipta kerja dan PP no.36 tahun 2021. 

Adapun penangung jawab dari masa aksi 
Sdr. Agus Salim, SH ( Ketua DPC FSP Kahutindo Gresik ), Sdr. Ali Muchsin, SH ( Ketua DPC SP LEM SPSI Gresik ) , Sdr. Subari ( Ketua DPC KAHUT SPSI Gresik ), 
Sdr. Panjang  Apin Sirait (Ketua DPC KEP KSPI Gresik) , Sdr. Sugito ( Ketua DPC LOMENIK Gresik ),  Sdr. Ali Rodhi ( Ketua DPC FSP SPN Gresik ) , Sdr. Agung (Ketua DPC SP RTMM SPSI Gresik ), Sdr. Sudarsono ( Ketua DPC SP KEP SPSI )  Sdr. Sugiyanto ( Ketua DPC FPN Gresik ), 
Sdr. Nasron Koroy ( Ketua DPC SPTI SPSI Gresik ), 
Sdr. Mashudi ( Ketua DPC SP  TSK SPSI Gresik ), 
Sdr. Ferry Andrianto ( Ketua KC FSPMI Gresik) 

Masa aksi yang berkumpul dari beberapa perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik dalam orasinya di kantor Pemkab Gresik untuk meminta hasil rekom atau berita acara UMK 2022 Kab Gresik yang saat ini belum di tanda tangani oleh Bupati Gresik, " Ujar Subari, " 

Tapi sangat di sayangkan karena kaum buruh tidak di izinkan masuk ke kantor Bupati Gresik, tak hanya itu masa aksi sambil menunggu pertemuan ketua sarikat dengan Bupati terkait berita acara tersebut " Ungkapnya " 

Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, SE akhirnya  menemui massa yang ada di depan Pemkab Gresik dan di dampingi seluruh ketua serikat di wilayah Kab. Gresik. Bupati Gresik dalam menyampaikan di dampingi oleh salah satu Ketua sarikat yaitu Panjang Apin Sirait ( ketua DPC FSP SPN Gresik)  

Penyampaian dan pembacaan berita acara Fandi Ahmad Yani, SE (Bupati Gresik)  di depan kaum buruh yang pada  intinya bahwa Unsur Pemerintah, Akademisi, dan APINDO sepakat dengan perhitungan Upah Minimum Kabupaten Gresik tahun 2022 sebesar Rp. 4.297.030,51 (Empat Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Tiga Puluh Rupiah Lima Puluh Satu Sen) sesuai dengan formula perhitungan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2022

Dari  serikat pekerja atau kaum buruh tidak sepakat dengan formula perhitungan UMK tahun 2022 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Pengupahan dan Anggota Dewan Pengupahan Kabupaten Gresik dari Unsur Serikat Pekerja menggunakan formula perhitungan Upah Minimum Kabupaten Gresik tahun 2022 dengan mekanisme penetapan perhitungan Upah Minimum pada tahun sebelumnya, dengan nilai hasil akhir sebesar Rp. 4.619.306 (Empat Juta Enam Ratus Sembilan Belas Ribu Tiga Ratus Enam Rupiah), " Ungkapnya, " 

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dan mempertimbangkan, "Kebijakan pengupahan ditujukan untuk pencapaian penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". 

Serta memperhatikan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur dengan nilai year to year sebesar (7,05%), maka kami merekomendasikan besaran Upah Minimum Kabupaten Gresik Tahun 2022 sebesar Rp.4.599.484 (Empat Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Empat Rupiah), " Ungkap Bupati Gresik. 

Menurut dari masa  aksi kaum buruh dalam perhitungan untuk UMK yang telah di sampaikan oleh Bupati Gresik tidak sesuai pada saat kampanye Pilbup Gresik , beliau akan memperjuangkan nasib buruh, tapi pada kenyataannya Bupati Gresik janjinya tidak ditepati pada kaum buruh saat ini. 

Tim Pengamanan dari unjuk rasa kaum buruh dari satuan anggota polres Gresik, Anggota dari Satpoo PP Gresik. 

Bagaimanapun kami  sebagai kaum buruh tetap akan memperjuangkan untuk nasib kaum buruh yang ada di Kabupaten Gresik, " Harapannya, " 

Dan apabila Ibu Gubernur Provinsi Jawa Timur mempunyai pertimbangan yang lain, Mohon diberikan kebijakan yang seadil adilnya. 

Dari harapan Bupati Gresik sendiri untuk massa aksi tidak melaksanakan aksi ke Surabaya karena saat ini masih dalam Pandemi Covid-19. 

Dalam agenda tersebut terpantau langsung oleh tim redaksi infojatim.com - gresiknews1.com di Halaman Kantor Pemerintah Kab Gresik 



Penulis Arifin S.Zakaria
Pendiri penangung jawab redaksi

Post a Comment