GRESIK infojatim.com - Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Gresik melaksanakan Sosialisasi Quick Wins Program 1 kegiatan penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila serta Program 6 dengan kegiatan Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik kepada nelayan di Desa Sidomukti Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Kamis (20/9).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kasatpolair Polres Gresik AKP Noer Mahfud yang diwakili oleh Kanit Patroli Satpolair Ipda Sugiarto, Ketua MUI Kec Manyar ustad Khoirul Atok, Camat Manyar yang diwakili oleh bapak Rohman, Kapolsek Manyar yang diwakili oleh Kasihumas Polsek Manyar Ipda M. Yasin, Perwakilan dari Danramil Manyar Serka Randim,  Kepala desa Manyar Sidomukti Bapak Fauzi dan sebanyak 40 nelayan dan masyarakat pesisir Desa Sidomukti.

Kepala Satuan Polisi Perairan AKP Noer Mahfud  melalui Kanit Patroli Satpolair Ipda Sugiarto saat dikonfirmasi mengatakan, Quick Wins ini merupakan program Kapolri yang harus dilaksanakan. Pada kesempatan ini Kanit patroli Sat Polair mengingatkan, akhir – akhir ini paham radikalisme dan anti Pancasila mulai bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini sangat membahayakan dan dapat memecahbelah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu dibutuhkan peran serta kita semua menangkal paham radikalisme dan paham anti Pancasila.

Jika, lanjut Kanit Patroli Polair, mengetahui adanya paham radikalisme dan paham anti Pancasila segera laporkan ke pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti.

Selain itu, memberikan sosialisasi tentang peraturan-peraturan yang ada diperairan Indonesia kepada para nelayan kapal perikanan serta tentang keselamatan-keselamatan kapal. Hal ini guna mencegah terjadinya kecelakaan laut serta meminimalisir pelanggaran kapal dan atau kapal bisa laik laut sesuai aturan yang ada sehingga situasi yang aman dan kondusif tercipta di perairan Gresik.

"Keaktifan dan partisipasi masyarakat sangat kami harapkan, agar bisa bersama-sama mencegah kasus penyelundupan barang berbahaya atau ilegal dengan cara meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan serta segera laporkan bila ada sesuatu hal yang mencurigakan," terang  Ipda Sugiarto.

Acara diakhiri dengan penyerahan sarana kontak kepada perwakilan nelayan Pelampung 16 buah, lifebuoy 10 buah, sembako 40 buah, garuda 16 buah, bendera 16 buah, dilanjutkan Penandatanganan deklarasi penolakan paham radikal dan doa bersama yang dipimpin ustad Khoirul Atok.


ARZ TEAM

Post a Comment