Semarang - Monggo bapak-ibu jamune, bahannya asli dari tumbuhan herbal yang kami tanam sendiri. Sehat itu tidak perlu mahal, ayo kita kembali ke herbal, meramu jamu dari tanaman obat keluarga (Toga) di sekitar rumah.

Kalimat bernada promosi itu diutarakan seorang peserta Karnaval Tanaman Herbal dan Jateng Gayeng saat melintas di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH MIP didampingi istri, Siti Atikoh dan Plh Setda Jateng Ir Djoko Sutrisno MSi di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (1/11).

Sementara, ribuan peserta lain yang merupakan TP PKK dari 157 kelurahan di Kota Semarang, juga tidak mau kalah. Mereka tampil dengan beragam kreasi, antara lain mengenakan busana adat Jateng, menggendong keranjang berisi aneka jenis tanaman obat, bahkan memakai aksesoris dan pakaian terbuat dari dedaunan herbal serta kertas koran.

Dengan berpenampilan unik dan menarik, mereka tampak bersemangat berjalan kaki mengitari Simpang Lima sambil membentangkan spanduk bertuliskan dukungan melestarikan dan membudidayakan tanaman herbal di lingkungan rumah serta menjadikan Jateng aman, ramah, dan selalu gayeng.Bahkan tidak sedikit peserta yang bernyanyi, menari, dan menyerukan yel-yel di sepanjang rute perjalanan karnaval.

Ketua TP PKK Provinsi Jateng Siti Atikoh di sela-sela karnaval mengatakan, masyarakat harus terus aktif mengembangkan tanaman herbal, minimal untuk kebutuhan sendiri. Apabila saat ini program penanaman masih dikelola oleh kelurahan, maka ke depan diharapkan dikelola hingga tingkat rumah tangga.

"Jika ada lahan-lahan kosong, itu bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman yang bermanfaat, terutama tanaman herbal. Minimal untuk keperluan keluarga kemudian masyarakat, dan harapan jangka panjang ekonomi produktif," katanya.

Selain lomba karnaval tanaman herbal, lanjut dia, kegiatan juga akan dimeriahkan dengan lomba meracik jamu, kreasi stand herbal, dan yel-yelan terbaik. Dari sebanyak 15 stand, akan diambil sebanyak enam juara, namun semuanya juga akan mendapat penghargaan.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan TP PKK Provinsi Jateng ini merupakan salah satu upaya menggerakkan masyarakat, untuk turut serta mandiri dalam membangun serta mensejahterakan keluarga. 

"Kebiasaan masyarakat tradisional dengan meminum jamu perlu dilestarikan. Sebab jamu menyehatkan. Biasa minum jamu, awake sehat, bergas," ujar gubernur

Seusai membuka Karnaval Tanaman Herbal, gubernur beserta rombongan mengikuti sosialisasi senam sehat jantung kreasi tradisional di halaman Kantor Gubernur. Senam yang diikuti ratusan peserta itu masuk Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai senam kreasi tradisional.

Berbeda dengan gerakan dan musik pengiring senam jantung sehat pada umumnya, senam yang diprakarsai Bupati Blora dan dukungan dari Pemprov Jateng itu, diiringi dengan alunan musik gending dan gamelan khas Jawa Tengah.

Bahkan lagu yang dinyanyikan juga berbahasa Jawa dan tidak asing lagi di telingga. Salah satunya lagu dolanan Lir-llir.


Sumber : (humas jateng)

Post a Comment