GRESIK - Selasa (23/05/2017) pukul 07.00 WIB warga desa Ujungpangkah kulon berkumpul didepan kantor kelompok masyarakat pengawas ( POKMASWAS ).Tidak seperti biasanya karena mereka sedang menunggu acara penanaman mangrove yang diadakan PT. Smelting bekerjasama dengan PT. Bangun Rakyat Indonesia(BARIN ) dan POKMASWAS.

Pukul 09.00 WIB para rombongan dari PT.Smelting datang, juga para undangan dari POLSEK ujung pangkah,koramil,perangkat desa,BLH,DKP,kementrian lingkungan hidup dan kehutanan juga tokoh masyarakat setempat memenuhi ruangan kantor POKMASWAS untuk segera memulai acara pembukaan Program Konservasi Mangrove Tahap4.Untuk mempersingkat waktu,susunan acara dilakukan dengan sederhana dan singkat.
Acara dibuka dengan bacaan basmalah dan dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan PT.Smelting oleh Mr.Hirokawa,dari perwakilan  Badan lingkungan Hidup,dari perwakilan kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.Acara ditutup dengan Doa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat dan dilanjutkan dengan acara penanaman 10.000 pohon mangrove di sungai lewean ujung pangkah kulon.

Delapan perahu tradisional telah beriringan menuju lokasi penanaman mangrove.Tiga  perahu diisi pohon mangrove,alat tanam dan logistic sedangkan lima perahu diisi para undangan dan anggota POKMASWAS juga warga yang terlibat langsung kegiatan penanaman pohon mangrove.Perjalanan ditempuh kurang lebih satu jam dilokasi penanaman sungai lewean.

Tiba dilokasi pukul 11.00 WIB dilakukan penanaman oleh kelompok POKMASWAS dan warga sekitar  yang beranggotakan 45 personel turun kepantai yang dipimpin langsung oleh bapak Mr.Hirokawa dari PT.Smelting.Tidak ketinggalan juga dari koramil setempat dan perwakilan dari BARIN ikut terjun langsung melakukan penanaman.Sedangkan para undangan mengawasi kegiatan penanaman dari posko pemantauan 2.

"Kegiatan ini sudah kami lakukan mulai dari 4 tahun yang lalu dan bertujuan untuk mencegah abrasi juga menambah ekosistem yang mulai punah,dan menciptakan lapangan kerja baru dengan harapan kedepan bisa menjadi daerah ekowisata yang terbesar di daerah Gresik," ujar Hidayat pimpinan BARIN.  

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik melalui Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan, Any Mardiyani,saat ditemui usai mengikuti acara tersebut,berharap agar kegiatan yang dilakukan oleh PT.Smelting ini akan terus berkelanjutan sebagai langkah untuk konservasi ekosistem laut. "Kita harapkan kegiatan konservasi ini terus berkelanjutan,agar ekosistem laut tetap seimbang,terjaga dari kerusakan" ujarnya. Selain itu,Ani Mardiyani juga membenarkan,jika wilayah konservasi mangrove tersebut akan direncanakan menjadi ekowisata oleh lintas Dinas,yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan serta Dinas Lingkungan Hidup "nanti wilayah itu direncanakan akan dijadikan lokasi ekowisata dan nanti kewenangannya lintas dinas yang terkait," tambahnya.

Penanaman 10.000 pohon mangrove hanya butuh  waktu 4 jam karena anggota sudah terlatih dan berpengalaman dibidangnya .Pukul 13.00 WIB  acara penanaman selesai dilakukan dan rombongan bersama 8 perahu beriringan pulang dengan harapan bisa membawa manfaat bagi warga sekitar lokasi juga masyarakat gresik pada umumnya.


Arifin SZ Team

Post a Comment