GRESIK - Ketika oven dibuka, tercium aroma biscuit yang sangat lezat. Melihat biskuitnya sudah setengah matang, tampak binar-binar kebahagiaan dari para ibu dari Desa Sidomukti. Mereka bangga Karena hasil prakteknya dalam membuat biscuit tempe sudah setengah berhasil. 

"Ini enak, saya akan mencobanya nanti dirumah" ujar Farikha (37) salah seorang peserta kegiatan fasilitasi bagi industry kecil menengah (IKM) terhadap pemanfaatan sumber daya. Hal lain disampaikan peserta yang bernama Farikha (46). Dia menyatakan optimis akan memulai usaha pembuatan makanan berbahan tempe ini."Mula-mula akan saya pasarkan pada toKO saya sendiri" ujarnya. 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan  yang dilaksanakan di Balai Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas selama 4 hari. Selain pembuatan makanan berbahan tempe, Diskoperindag juga memberikan pelatihan pengemasan. Rencananya pada hari terakhir besok Jum'at akan dilaksanakan pelatihan pengemasan. 

Sampai hari ini, setidaknya sudah empat jenis masakan olehan berbahan tempe yang diajarkan oleh Nugrahani, M.Pd dari fakultas teknik tata boga Unesa Surabaya. Produk itu bernama nugget tempe, biscuit tempe, pastel jamur temped an sempol tempe. "Saya yakin produk yang saya ajarkan ini akan diterima karena produk ini termasuk frozen food yang bisa awet dengan pendinginan" katanya.

Secara ekonomis akan mendatangkan keuntungan yang lumayan, "Ada keuntungan sekitar limapuluh persen lebih dari modal yang dikeluarkan", ungkap Nugrahani. Dia juga menyatakan optimis produk yang diajarkannya ini akan diterima masyarakat. "Kalau memang para ibu ini membuat dengan cara yang benar sesuai resep yang kami ajarkan, saya yakin bila dilempar ke pasaran akan laku" ungkapnya. 

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan Najikh melalui kabag humas menyatakan, program ini intinya menumbuhkan sentra baru IKM. "Kita tahu Kelurahan Sidomukti adalah kelurahan yang sangat khas. Dari 3429 jumlah penduduknya, lebih dari lima puluh persen adalah pelaku industry kecil menengah. Kelurahan sidomukti di kelilingi 2 wilayah lain yakni Klangonan dan Giri yang tempat puluhan perajin tahu tempe di Gresik".

Dengan demikian, masyarakat kelurahan Sidomukti akan mudah mendapatkan bahan baku tempe. Selain itu, akan meningkatkan nilai ekonomis tempe. Yang awalnya hanya dibuat tempe goreng dan keripik tempe. Maka dengan diajarkan berbagai olahan berbahan dasar tempe, maka kedepan nilai ekonomis tempe makin tinggi dan kesejahteraan masyarakat setempat terdongkrak. 

Tentang warga Sidomukti, Kreatifitas masyarakat setempat sebagai pelaku IKM sudah terbentuk sejak dulu. Mereka sudah turun temurun pelaku IKM. Memang diakui sebagai pelaku IKM mereka banyak mengalami pasang surut. Bahkan beberapa diantanya sempat beralih profesi tetapi tetap sebagai pelaku IKM. "Semoga usaha makanan olahan tempe ini bisa menjadi alternative kebangkitan mereka" tutur Najikh.

Arz/team/d2g

Post a Comment