SURABAYA - Antusias warga Australia khususnya yang berdomisili di kota Canberra terlihat dalam acara Pameran Indonesia Fair 2015 yang dibuka resmi oleh Dubes RI di Canberra Nadjib Riphat Kesoema Sabtu(14/11/2015) pagi.

Ratusan orang tua, anak muda dan anak-anak berdatangan untuk melihat pameran yang dikuti peserta dari Jawa Timur, Lampung, Banten dan berbagai perusahaan. Di samping gedung juga diisi oleh kuliner khas dari Indonesia.

Gubernur Jatim dan istri Ny Nina Soekarwo serta para pejabat SKPD yang ikut dalam rombongan delegasi Jatim berkeliling dari stand ke stand lainnya. Mereka melakukan dialog dengan para peserta dari Jatim yang dikirim oleh Disperindag Jatim untuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Peserta dari Jatim diantaranya kota Batu, Surabaya, Sidoarjo, Jombang dan Banyuwangi. Sedangkan produk yang dipamerkan ada berbagai barang seperti kain batik, perhiasan.

Para pengunjung terlihat senang mengunjungi acara pameran apalagi di panggung utama ditampilkan tari khas Surabaya yakni Tari Remo yang dibawakan oleh penari-penari wanita yang dibina oleh Dinas Pariwisata Jatim. Gerakan tari yang dinamis dan penampilan para penari sangat bagus membuat decak kagum pengunjung dan memberikan aplaus panjang.

Pemilik stand Artistica yang beralamat di Raya Tenggilis, Danny Tantono, mengaku senang bisa terpilih untuk mengikuti pameran ini. Ia mengaku baru pertama kali diajak oleh Provinsi Jatim dan langsung ke luar negeri, Australia.

Dikemukakan, kalau pengunjung cukup memberikan perhatian sehingga berduyun-duyun datang ke tempat pameran. "Alhamdulilah begitu dibuka dagangan saya sudah laris manis," katanya sembari menguji pasar di negara ini.

Dalam beberapa menit setelah pameran dibuka, standnya didatangi pengunjung dan banyak yang melakukan transaksi. Pengrajin yang menjual pernik-pernik dan aneka bros dari batu akik asli Indonesia ini sudah bertransaksi yang nilainya kira-kira 800 dolar Australia. "Semoga di akhir acara nanti tambah banyak yang laku," harapnya.

Sementara itu pemilik stand batik halus "Sari Kenongo", Lintang SH, yang beralamat di Raya Kenongo Timur Sidoarjo, juga mengaku para pengunjung cukup antusias mengamati kemudian membeli produknya yang memang khas batik Sidoarjo dengan khas ada titik-titiknya di sekitar motif.

"Memang belum banyak yang membeli tapi saya sudah bisa menjual baju kira-kira Rp 2 jutadan mudah-mudahan sampai acara ini bisa tambah laris," harapnya.

Dalam pada itu perajin handicraft dari Banyuwangi, Bambang Haryono, mengaku senang karena banyak pengunjung yang mendatangi standnya. Bambang mengaku sudah banyak pengunjung yang berjanji akan membeli produknya. "Kami memang tidak menjual langsung seperti teman-teman pengrajin lainnya karena mencari buyer," tuturnya.

Setelah pameran selesai maka pihaknya akan berkomunikasi dengan para pengunjung yang telah memeberikan identitasnya untuk keperluan berbisnis. Oleh karena itu ia hanya membawa produk-produk contohnya saja.

Dikatakan pula, kalau produk Oesing Craft (nama perusahaannya) sudah banyak melakukan kerjasama dengan pengusaha dari berbagai Negara terutama di Asia. "Untuk Australia baru kali ini semoga dengan mengikuti pameran produk barang yang kami kenalkan diminati," tambahnya.

Pameran Indonesia Fair 2015 berlangsung selama 2 hari dan pada Minggu (15/11/2015) akan berakhir. Seluruh peserta dari Jawa Timur sangat berharap bisnis mereka berlanjut dengan para buyer Australia karena melihat sendiri antusias selama pameran.


Sumber : Humas Jatim

Post a Comment