Gresik, infojatim.com - Motto Berani Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap. 


Aksi unjuk rasa damai yang dilaksanakan oleh PMII Gresik yang bertempat di depan tugu Keris Sumilang Gandring simpang empat sentolang Kec. Kebomas Kab. Gresik yang diikuti sekitar 20 orang dengan penanggung jawab Sdr.Faisol Ridho Abdillah (Ketua PMII Gresik) pada hari Jum.at pukul 14.00 sd 15.15 WIB. 

Dalam Aksi Unjuk rasa damai oleh PMII Gresik dengan tuntutan sbb: 
- Gagalkan keseluruhan isi RUU Omnibuslaw
- Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS)
- Bebaskan 50% Biaya Sekolah
- Gratiskan biaya pendidikan SD, SMP, SMA atau sederajat
- Hentikan Kriminalisasi,intimidasi terhadap aktifis dan cabut SK DO Mahasiswa yang memperjuangkan Haknya


Adapun sarana yang di pakai dalam aksi Unras tersebut : 
- Sepeda motor,masker,handsanitizer
- Spanduk 
- Selebaran 
- Megapont.

Dalam rangkaian giat massa tiba di depan tugu Keris Sumilang Gandring simpang empat sentolang langsung melaksanakan orasi bergantian oleh Sdr Faisol Ridho Abdillah (Ketua PC PMII Gresik), bahwa  
*Mendesak pemerintah pusat segera mencabut isi keseluruhan dari RUU Omnibuslaw di karenakan merugiakan rakyat kaum buruh petani warga miskin.," Ujar, " Ketua PMII Gresik. 


*RUU Oumnibuslaw cipta lapangan kerja oleh pemerintah yang di anggap akan merugikan kaum buruh dengan itu kita semua tidak mengharapkan RUU Oumnibuslaw terbentuk, " Ujar, " dari para pendemo saat berorasi. 

* Juga Perbaiki pendataan dana bos dana sekolah yang masih banyak kurang layak kriteria belum mendapatkan bantuan..
Dengan saat Ini sekolah makin mahal oleh karna itu dana bos harus di gunakan atau menentukan langkah yang baik.," Ucap, " dari.ketua PMII Gresik. 

* Selain daripada itu cabut SK DO kawan kawan mahasiswa yang tengah memperjuangkan Hak nya dalam belajar karena Mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan berjuang memperbaiki bangsa

*Di masa Pandemi Covid 19 harusnya Pemerintah memperhatikan biaya pendidikan sekolah dari SD, SMP, SMA atau sederajat dan memotong 50% biaya kuliah

* Di Indonesia sedikitnya terjadi 279 letusan konflik agraria di tahun 2019 menyasar 734.239,3 ha tanah yang terdampak pada 109.042 KK di 420 Desa.,
tercatat Jawa Timur masuk dalam 11 Provinsi buta huruf di angka nasional yakni sebesar 3,427% ini menjadi bukti bahwa masuknya investasi tidak menjawab persoalan rakyat maupun meningkatkan kesejahteraan rakyat


Bahwa aksi unjuk rasa damai di laksanakan untuk menolak kebijakan pemerintah yang selama ini di anggap tidak berpihak kepada rakyat , " Imbuhnya,"



Penulis Arifin S.Zakaria infojatim.com ( Pendiri Penanggung Jawab Redaksi)

Post a Comment