SIDOARJO - Karangkitri menjadi solusi ketika harga kebutuhan pangan melonjak naik. Beberapa kebutuhan pangan yang dimaksud seperti cabai, daging, telur dan berbagai sayuran cenderung mengalami kenaikan harga terutama ketika suplai menurun

Demikian disampaikan Ketua TP PKK Jawa Timur, Dra. H. Nina Soekarwo pada acara Sosialisasi Pengembangan Karangkitri Tahun 2016 di Hotel Utami, Sidoarjo, Selasa(26/01/16).

Menurutnya, melalui karangkitri pemanfaatan pekarangan akan lebih maksimal. Berbagai tanaman yang biasa dikonsumsi setiap hari bisa ditanam di sekitar halaman rumah.

Selain itu melalui karangkitri juga menumbuh kembangkan kesadaran keluarga agar mau memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga Juga menyediakan bahan pangan sumber daya lokal yang murah dan bergizi sebagai konsumsi sehari-hari.

" Yang tidak kalah penting adalah sebagai pertolongan pertama dalam nengatasi sakit melalui pemanfaatan toga, dan juga menghemat belanja keluarga serta apabila hasil panen berlebih bisa dijual," jelasnya.

Bude Karwo sapaan akrabnya menjelaskan program karangkitri bisa menyinergikan TP PKK dan Badan Ketahanan Pangan (BKP). Didalam program PKK sudah disebut halaman asri indah dan nyaman. Hal tersebut sesuai dengan program BKP.

"Kolaborasi keduanya sangat penting, dimana sama-sama memanfaatkan halaman urumah untuk bercocok tanam. Manfaat lainnya adalah plus ditanami toga, dimana bisa digunakan sebagai bahan pertolongan pertaman ketika ada keluarga yang sakit," ujarnya.

Pemanfaatan lahan untuk karangkitri secara tidak langsung mengarah kepada ketahanan dan kemandirian pangan. Terutama di masa paceklik, dan apabila dikembangkan lebih serius bisa dijadikan skala industri. "Tujuan akhirnya adalah untuk ekspor. Akan tetapi produk olahan kita masiih ada beberapa hal yang harus diperbaiki," paparnya.

Beberapa hal yang dimaksud diantaranya kemasan yang belum berkualitas ekspor, hasil olahan belum disertai detail komposisi dan belum dicantumkan tanggal kadaluarsa.

"Jawa Timur memiliki potensi luar biasa melalui karangkitri, akan tetapi beberapa hal tersebut harus segera diatasi. Pemprov Jawa Timur akan membantu apabila terjadi kesulitas seperti kurang tersedianya peralatan dan bantuan pemasaran. Untuk masalah perijinan, akan diberikan kemudahan tersendiri,"tambahnya.

Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Prov. Jatim, Ardo Sahak mengatakan program pengembangan karangkitri di Jawa Timur merupakan salah satu program unggulan.

Pada tahun 2016 kegiatan pengembangan karangkitri ditujukan pada 279 desa/kelurahan di 35 kab/kota se Jawa Timur dengan sasaran 2.790 dasawisma dab 16 pondok pesantren(ponpes)" Juga diberikan bantuan hibah bibit/ sayuran, buah. toga , ikan, saprodu dan kebun bibit desa.

Untuk mendukung keberhasilan dan menjaga keberlanjutan kegiatan karangkitri akan dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya pelatihan dan bantuan alat pengolahan pada kelompok yang siap bergerak dalam industri rumah tangga dengan cara mengolah hasil panen karangkitri menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah dan bisa dijual."Hal itu membuaat para ibu-ibu akan lebih bersemangat dalam berusaha,"tambahnya.

Sumber : ( Humas Jatim )

Post a Comment