GRESIK infojatim.com - Melihat penampilan para ibu penari yang sudah tidak muda lagi, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto merasa bangga.

"Ini sesuatu yang berbeda. Biasanya saya melihat tari, para penarinya muda-muda. Tapi kini saya melihat sesuatu yang lain. Penari Zafin, penari remo sepertinya usia mereka sudah diatas 40 tahun." Katanya.

Bupati menyatakan salut dengan semangat dan rasa percaya diri dari para penari. Dia meminta agar para penari ini perlu ditampilkan lagi pada acara-acara Pemda yang lain.

Pernyataan Bupati Sambari ini disampaikan saat memberikan sambutan kala membuka acara Launching 10 Sekolah Perempuan (Sekoper) yang ada di 6 Kecamatan se Kabupaten Gresik sekaligus memperingati Hari Katini yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja, Senin (30/4/2018).

Ada 380 para ibu perwakilan sekoper desa yang diundang dari total siswa sekoper sebanyak 1300 perempuan se Kabupaten Gresik. Atas antusias para ibu akan keikutsartaannya pada sekolah sekoper Bupati Sambari berharap agar ada kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan jaman.

"Jadi perlu ada pengelompokan peserta sesuai latar belakang Pendidikan. Juga ada pengelompokan tingkatan misalnya kelompok I, Kelompok II dan seterusnya. Jadi tidak disamakan sehingga lebih diketahui hasil pembelajarannya" ujarnya.

Terkait Kades yang telah memberikan perhatian dengan mengalokasikan dana untuk operasional sekoper. Bupati meminta kepada Sekda Gresik Djoko Sulistio Hadi yang hadir disitu agar memberi perhatian khusus kepada Kades tersebut.

Sekda Gresik menjelaskan, 10 sekoper yang di launching kali ini yaitu sekoper desa/kelurahan Pulopancikan dan Kramatinggil di Gresik, Desa Dooro dan Dungus di Cerme, Desa Wonorejo dan Kedungsumber di Balongpanggang, Desa Sidomukti dan Kramat di Bungah, desa Gunungteguh di Sangkapura, desa Kepuhlegundi di Tambak.

Sebelumnya pada tahun 2013 dibuka 4 sekoper di Kecamatan Wringinanom Gresik, yaitu sekoper desa Kesambenkulon, Mondoluku, Sooko dan Sumbergede.

"Para Perempuan peserta sekoper ini banyak belajar tentang berorganisaasi dan kepemimpinan perempuan. Pemahaman program perlindungan social dan penanggulangan kemiskinan. Pemahaman tentang pengembangan ekonomi dan kemandirian perempuan, pemahaman tentang pemenuhan hak reproduksi perempuan." Ujar Sekda Kepada Kepala Bagian Humas Suyono.


ARZ Team

Post a Comment