LAMONGAN infojatim.com - Peringatan hari Kartini di negeri ini setiap tahunya memang di adakan dengan bermacam-macam model dan cara, ada yang sekedar tumpengan kirim do'a, ada yang renungan malam, ada yang ziarah ketempat makam beliau, ada yang mengisi dengan lomba, ada yang mengadakan pengajian, dan ada pula yang karnafal, seperti yang diselenggarakan oleh Gugus Paud lll kecamatan Solokuro Lamongan ini, yang tadi siang lokasinya berada di Dusun Siman Raya, desa Dadapan, Solokuro Lamongan, Jawa timur, kirap tersebut di ikuti sebanyak 12 lembaga, mulai dari Muslimat, AbA, Darma wanita, dan SPS, dengan rincian sebagai berikut : 
Siswa sebanyak 585, Ibu 585, Guru 73, jadi jumlah keseluruhan : 1243 peserta.

Dengan di promotori oleh  Bpk.Mulam sebagai ketua panitia pelaksana, dibantu dengan kawan-kawan panitia lainya dari warga setempat.

Karnafal berjalan lancar tanpa ada kendala, sebab rute dan keamananya sudah dipersiapkan secara matang sejauh hari, mulai dari start hingga finis, semua peserta dikawal oleh pasukan bloreng Banser, TNI/Polri, dan relawan setempat yang memangku wilayah.

Adapun untuk mendukug Kemeriahan tersebut, panitia sengaja menghadirkan grup musik Tengklek, beberapa grup Drum band dari pondok Kranji dan Banjarwati untuk menambah hasanah mewarnai barisan kirap Kartini agar cantik dan indah dipandang mata.

karnafal dimulai jam 1.00 (satu siang), dan berakhir jam 5.00 (lima sore), alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana, walaupun disana sini masih ada kekurangan, itu hal yang wajar sebagai manusia,
pengunjung sangat simpatik dan rata-rata acungi jempol dan luar biasa buat Siman Raya.

Karnafal tadi, ternyata punya dampak perekonomian bagi masyarakat setempat dan sekitarnya, karena bisa meningkatkan taraf hidup, contohnya jualan es laku, jualan pentol laku, jual gorengan laku, mainan laku, dan lain lain.

Salah satu pengunjung dari Dadapan, bernama Evi Marliana Susanti (nama samaran), ia mengatakan "Acara ini benar-benar bagus, saya kesini rombongan, sangat puas sekali, andaikan tiap tahun diadakan lagi seperti ini, saya usahakan hadir lagi, semoga tahun depan tambah meriah" pesanya.

Ketua Gugus paud lll kecamatan Solokuro Lamongan, Ibu Imronah,S.Ag, Wanita kelahiran asli desa Dadapan ini, mengharapkan "Dengan diadakanya peringatan hari Kartini ini, semoga ibu-ibu bisa memberikan bimbingan kepada anak-anaknya yang lebih baik, agar nanti bisa menjadi anak yang pintar, cerdas, berakhlaqul karimah, berwawasan kebangsaan, punya nilai agama yang luhur seperti yang dicita-citakan oleh ibu kita Kartini tercinta" Ungkapnya (Selasa 24/04/18).

Turut hadir Bpk Camat beserta staf dan kepala-kepala dinas lainya. Acara di buka oleh Bpk,Camat Solokuro, Anton Sujarwo,S.pd,MM. Dalam sambutanya beliau mengharapkan "semoga acara ini sukses, dan kedepan agar tidak hanya diadakan disekolah-sekolah saja, tapi di luar sekolahpun agar dikampanyakan supaya turut memperingati hari Kartini yang diadakan seperti hari ini" tuturnya.

Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Watch) Lembaga Pemantau Korupsi Provinsi Jawa timur, Prof.Dr.Kyai,M.Muzakkin,M.pdi,MH (Gus Zakky), Juga turut memberikan apresiasi yang sangat dalam, menurutnya "Mengadakan peringatan hari Kartini itu, apapun bentuk,cara, dan modelnya, adalah sah-sah saja, yang penting positif tidak melanggar norma agama dan kesusilaan, dalam rangka memberikan motivasi pada masyarakat akan pentingnya sebuah pendidikan, agar bisa meneruskan cita-cita luhur ibu kita Kartini Pahlawan indonesia sejati" ucapnya saat ditemui awak media tadi sore di kantor JCW Surabaya,(Selasa/24/04/18).

Selain itu, kata Gus Zakky, yang juga Ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) yang berkantor di Jakarta ini menambahkan "Wanita sekarang sudah saatnya bangkit dari keterpurukan, harus mampu mengisi di berbagai lini perjuangan, baik di instansi pemerintah maupun swasta dll, dulu ada istilah wanita itu pekerjaanya hanya dapur, sumur, dan kasur, istilah itu sekarang harus di basmi, karena disamping tidak mendidik, itu adalah warisan dari kolonial penjajah," Paparnya dengan tegas dan mannntab.

Jadi apapun model peringatan hari Kartini, sepanjang bernilai keteladanan, patut kita beri apresiasi bersama, agar "habis gelap terbitlah terang". 

Demikian kata Gus Zakky (pria 49 th) yang juga pengasuh pondok pesantren Rehabilitasi sakit jiwa, pecandu narkoba, mantan preman, dan anak jalanan, "Dzikrussyifa' Asma'berojomusti", di Kampung Sekanor, desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, jawa timur ini dalam mengakhiri pembicaraanya.


SuaraJCWnews/KikiJCW/Partner ARZ Team

Post a Comment