Info Jatim Grup 22:00 A+ A- Print Email

Gresik, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap.

Foto: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Melaunching mesin canggih pengolah sampah plastik. Mesin tersebut adalah Refused Derived Fuel (RDF), yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Selasa (6/6/2023).

Memperingati Hari Lingkungan hidup Sedunia Pemerintah kabupaten Gresik melalui Dinas Kini Kabupaten Gresik Melaunching mesin canggih pengolah sampah plastik. Mesin tersebut adalah Refused Derived Fuel (RDF), yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Selasa (6/6/2023).

Untuk diketahui Refused Derived Fuel (RDF) merupakan mesin teknologi Canggih untuk pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya akan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif yang dihasilkan mesin RDF ini berupa briket dan dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri atau industri rumahan.

Dalam kegiatan Launching mesin RDF tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, bahwa pengolahan sampah akan menjadi prioritas utama yang akan diselesaikan hingga 2024. Untuk itu, perlu adanya gebrakan dalam menangani gunung sampah di Gresik. Hasilnya, mesin RDF dipilih untuk menjadi senjata utama dalam pengolahan sampah.

"Di momen hari lingkungan hidup sedunia ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik mampu tampil apik dalam menangani sampah dengan cara diolah secara modern. Ini menjadi sebuah langkah awal dalam penanganan sampah, maka tahun ini hingga 2024 kita lakukan penanganan sampah secara eksklusif dan komprehensif,” ujar Gus Yani.

Foto: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama para OPD, Camat, Lurah di kebomas, Manyar, dan Gresik Melaunching mesin canggih pengolah sampah plastik. Mesin tersebut adalah Refused Derived Fuel (RDF), yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik, Selasa (6/6/2023).

Dalam kegiatan tersebut, juga dihadiri Kepala DLH Gresik Sri Subaidah, Kepala Dinas PMD Abu Hasan, Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh, Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah, Kepala Diskoperindag Malahatul Fardah, Camat Gresik, Lurah Kecamatan Kebomas, Manyar, Gresik, para pelaku UMKM sekitar, Vice President PT Petrokimia Gresik, perwakilan PT. Freeport, Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi), dan REI Gresik.

Sebagai informasi, mesin RDF ini sebenarnya telah beroperasi sejak April lalu sebelum diluncurkan. Hal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan mesin tersebut dalam mengolah sampah. Hasilnya, mesin RDF dapat mengolah sampah sebanyak 2,5 ton per jam, dan menghasilkan briket sebanyak 100 kg per jam.

Selain itu menurut Penuturan Gus Yani, briket yang telah jadi langsung juga telah diujicobakan di beberapa UMKM. Contohnya di UMKM yang ada di Menganti.

"Kemarin sudah saya saksikan ke pabrik tahu di Menganti, briket ini sangat berpotensi menggantikan kebutuhan kayu bakar disana. Sehingga, mesin RDF ini terbukti memberikan dampak positif dalam peningkatan UMKM di Gresik, "tutur Gus Yani.

Gus Yani juga mengungkapkan, bahwa partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk itu, DLH Gresik telah membagikan 30 kontainer box sampah di beberapa desa dan kelurahan. Harapannya, ini akan menjadi langkah awal dalam menciptakan disiplin buang sampah pada tempatnya dimulai dari tingkat desa.

"Maka nanti sampah yang sudah dikumpulkan di TPS akan mudah diangkut ke TPA. Sehingga bisa cepat dipilah dan diproses sehingga tercipta integrasi antara desa dan DLH." ungkapnya. (Red)

Pendiri Penanggung Jawab Redaksi infojatim.com : Arifin S,Zakaria

Redaktur : Rizki

Post a Comment