SURABAYA infojatim.com - Selasa 17 Juli 2018, Indonesia dikagetkan lagi dengan berita santer adanya OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap salah satu Legeslatif bernama Eni Maulani Saragih, anggota dewan yang sering membawa jargon perubahan demi membangun negeri dan memakmurkan rakyat indonesia itu, kini jargon tersebut pupus, karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin resmi menahan Wakil Ketua Komisi Vll DPR RI, Eni Maulani Saragih sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangkit listrik.

Eni keluar dari dari Gedung KPK mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye dan langsung memasuki mobil tahanan.

Juru bicara KPK Febri Disnsyah mengatakan, Eni akan ditahan 20 hari pertama, Eni akan di tahan di rutan Gedung KPK Kavling K-4, Jakarta Selatan.
"Eni Maulani Saragih ditahan 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK kavling K-4", kata febri kepada awak media.

Kekayaan Eni Saragih yang tercatat mencapai Rp 7,2 Miliar, dalam laporan yang dibuatnya 29 Desember 2014 lalu, delapan unit tanah dan bangunan yang tersebar di kota Tangerang, Kabupaten Lebak dan di Kabupaten Gresik.

Aset yang yang tidak bergerak sejumlah Rp 3,1 miliar, itu belum harta yang tidak tercatat, Kata salah satu konstiuenya, "Sungguh luar biasa kekayaan Ibu ini, rakyat indonesia pasti kecewa, karena merasa di hianati oleh wakilnya", ujarnya.

Kemarin KPK baru mengamankan Rp 500 juta dari hasil OTT sebagai bukti awal dalam proses pemeriksaan Eni.

Kyai.Muzakkin (Gus Zakky), Ketua Umum JCW (Jatim Corruption Wach) Provinsi Jawa Timur, yang Juga Ketua Pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) yang berkantor di Jakarta ini mengapresiasi KKP atas penangkapan Eni anggota DPR RI itu.

Menurutnya "Kinerja KPK harus kita dukung, kita beri support dan beri apresiasi,indonesia tidak akan bisa makmur bila para koruptor masih berkeliaran dan  tidak di tangkap,dengan ditangkapnya Eni ini semoga bisa dikembangkan lagi,agar DPR dan pejabat lainya yang menikmatinya bisa di tangkap juga,listrik sering naik dengan alasan yang tidak masuk akal,rakyat kecil banyak yang menjerit akibat tidak ada kemampuan untuk membayarnya,hingga tidak sedikit yang yang meterannya harus di lepas oleh petugasnya,kini semua itu terjawab sudah oleh rakyat indonesia,ternyata Listrik juga dikorupsi oleh oknum pejabatnya sendiri,dengan melibatkan para penguasanya,", Tuturnya,Saat ditemui awak media di kantor JCW Surabaya,(Selasa 17/07/18).

Selain itu kata Gus Zakky "Pejabat yang korupsi uang negara, apalagi koruptor kelas kakap agar di hukum seberat-beratnya, minimal hukuman seumur hidup, agar mereka ada efek jera, sebab korupsi di negeri ini semakin hari tidak semakin berhenti, tapi justru malah merajalela hingga ke pelosok desa, jadi hakim yang membidangi pengadilan tindak pidana korupsi jangan mau disuap dan berani memberikan putusan yang  seberat-beratnya, karena kejahatan korupsi itu lebih sadis dibanding dengan tindak pidana terorisme, ribuan rakyat bahkan jutaan rakyat indonesia akan meninggal perlahan-lahan akibat kelaparan, karena uang negara tiap tahunya di korupsi oleh oknum pejabat yang tidak amanah, JCW dan Infojatim.com berharap agar KPK segera turun untuk menangkap oknum pejabat lainya, mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Desa, JCW Jatim dan BPAN RI yang saya pimpin siap bekerjasama demi NKRI tercinta" ungkapnya,

Menurut K.Mas'ud (Mbah Nang) Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Sekaran Lamongan, "Wah, hartanya Eni itu andaikan di belikan krupuk dan es bathil, lalu disumbangkan ke pesantrenku Yatim piatu itu, pasti dunia heboh, sebab kecamatan Sekaran ini pasti macet, karena banjir krupuk dan es bathil", ucapnya sambil senyum keheranan dengan penuh prihatin atas keadaan Negeri ini.

Apapun alasanya, korupsi tidak bisa dibenarkan dalam pandangan agama, soaial politik, budaya dan ke indonesia-an.

Demikian kata Gus Zakky yang juga Pimpinan Lembaga Pondok Pesantren Khusus Rehabilitasi Sakit Jiwa, Pecandu Narkoba, Mantan Preman dan Anak Jalanan, "Dzikrussyifa' Asma'berojomusti", di Sekanor, Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur ini dalam mengakhiri pembicaraanya.


Suara JCW News / Partner ARZ TEAM

Post a Comment