GRESIK infojatim.com - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV yang berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja, Senin (23/7/2018) tWakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim mengajak bahwa sesibuk apapun kita, selalu sempatkan waktu bersama keluarga. Keluarga kita selalu memberikan semangat ketika kita menghadapi berbagai tantangan.

Hal ini disampaikan dihadapan sekitar 250 orang undangan yang terdiri dari para Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD yang ada ditingkat RT dan RW se Kabupaten Gresik.

Sambil menukil salah satu bait dari lagu tema keluarga cemara yang dinyanyikan Novia Kolopaking (isteri Emha Ainun Najib), Wabup Qosim mengajak seluruh peserta untuk menyenandungkan lagu lama tersebut.

"Harta yang paling berharga adalah keluarga, Istana yang paling indah adalah keluarga, Puisi yang paling bermakna adalah keluarga, Mutiara tiada tara adalah keluarga" demikian lagu yang dinyanyikan wabup Qosim beserta seluruh Undangan.  

Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, "Hari Keluarga : Hari Kita semua" dengan membawa tagline "Cinta Keluarga Cinta Terencana" bahwa peringatan hari keluarga dimaksudkan agar maknanya dapat dipahami oleh seluruh keluarga dan benar-benar bisa dinikmati.

"Saya mengingatkan pada seluruh masyarakat akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama dalam membina anak-anak.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Adi Yumanto mengungkapkan, "Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran serta pemerintah, mitra kerja dan swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga (agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan  lingkungan). Pembentukan karakter sejak dini, untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.," ungkap Adi.

Terkait peran serta kader KB yang tergabung dalam PPKBD dan Sub PPKBD yang ada di Gresik saat ini ada sekitar 3500 orang. Adi Yumanto mengaku puas dengan kinerja dan dukungan mereka karena saat ini Gresik sukses menekan total fertility rate (TFR) yang mencapai 1,98. Disbanding TFR Jawa Timur yang mencapai 2,1 sedangkan TFR Nasional sebesar 2,3.

"Sesuai data yang saya terima dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Gresik, jumlah rata-rata keluarga di Gresik tiap kepala keluarga 3,56. Jumlah ini berarti ada beberapa keluarga di Gresik yang hanya punya anak 1 orang". Katanya.

Namun demikian menurut Adi Yumanto, Program KB di Gresik ini bukan membatasi kelahiran, tapi mengatur kelahiran. Jadi jangan sampai dimasa mendatang kita kekurangan generasi (loss generation). Untuk itu tugas para kader untuk mensosialisasikan alat kontrasepsi yang baik dan cocok. 


ARZ Team

Post a Comment