SURABAYA infojatim.com - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, saat ini sedang mendorong progres serapan gabah petani (sergap). Langkah ini dilakukan untuk menambah stok beras sebelum musim hujan dan musim tanam yang biasanya berimbas pada penurunan jumlah panen beras petani.

"Jadi sebelum memasuki musim hujan yang berarti musim tanam, yang dulunya disebut musim paceklik, sergap harus segera dilakukan. Saat ini kami ikut mendorong progres sergap untuk menjaga stok beras nasional," kata Chendy Tafakresnanto, Kepala BPTP Jatim usai rapat kerja (raker) dengan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan, Kadivre Bulog Jatim dan instansi terkait lainnya, Jumat (20/07/18).

Terkait sergap ini, BPTP mendapat tugas untuk melaksanakan kajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Chendy menuturkan pihaknya juga melaksanakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.

"Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dan pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan," sambungnya.

Sementara itu, dalam raker yang juga dihadiri oleh wakil dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bulog Subdivre Surabaya Selatan, perwakilan Kodim Sidoarjo, Dinas Pertanian Sidoarjo, Dinas Pangan Sidoarjo, kepala gudang, dan para mitra Bulog itu, melaporkan capaian sergap di dua wilayah.

Di Subdivre Surabaya Utara yang meliputi Kab Sidoarjo, Kab Gresik dan Kota Surabaya sebanyak 74.300 ton. Sampai 18 Juli 2018 realisasi 18.186 ton atau 24,5 persen.

Target serapan beras sebesar 193 ton. Rata-rata serapan pada minggu II Juli sebesar 367 ton, sudah diatas target harian.

Pada minggu III Juli sampai dengan hari Rabu, rata-rata harian mencapai 267 ton dan akan ada peningkatan sesuai komitmen para mitra dan Kasubdivre Surabaya Utara.

Dalam raker tersebut, disepakati kontrak (PO) baru 310 ton dari mitra yang hadir, dan disepakati akan terus ditingkatkan untuk mengejar target sekitar 50 persen pada akhir Agustus 2018.

Kemudian untuk meningkatkan serapan beras dan meminimalisir beras mitra ditolak karena kualitas, Kasubdivre juga menyepakati untuk mengirim petugas atau surveyor untuk mengecek kualitas beras sebelum dikirim ke gudang Bulog.


Afw / Partner Arifin S,Z

Post a Comment