GRESIK infojatim.com - Haul Mbah Singosari di desa Sawo, kecamatan Dukun, kabupaten Gresik, Jawa timur dibanjiri pengunjung dari luar kota. Haul yang ke 11 ini memang lain dari pada yang lain, animo masyarakat sangat tinggi, baik dari desa Sawo sendiri maupun dari luar daerah.

Kyai Muzakkin (Gus Zakky) pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba "Dzikrussyifa' Asma'berojomusti Lamongan, yang biasa memimpin kegiatan rutinan istighosah tiap hari rabo wage malam kamis kliwon dipesarean Mbah Singosari ini merasa senang dengan diadakanya haul setiap tahun, menurutnya "Haul ini perlu dukungan dari lapisan masyarakat dan pemerintah agar bisa berjalan dengan baik dan lancar, sebab mengadakan haul ini disamping bagian dari menghormati jasa Waliyullah, yang lainya adalah ngalap barokah pada Mbah Singosari itu sendiri" tuturnya (kamis 12/07/18),

Selain itu, kata Gus Zakky yang juga ketua umum JCW (Jatim Corruption Watch) Provinsi jawa timur ini membeberkan dengan gamblang terkait pengertian haul, dengan harapan agar tidak terjadi salah persepsi di tengah masyarakat.

Apa sebenarnya haul itu, menurutnya "Haul dalam pembahasan ini diartikan dengan makna setahun. Jadi peringatan haul maksudnya ialah suatu peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat, baik tokoh perjuangan atau tokoh agama/ulama kenamaan", Ungkapnya.

Tujuan Diadakannya Peringatan Haul

Peringatan haul ini diadakan karena adanya tujuan yang penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan para tokoh terhadap tanah air, bangsa serta umat dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul wali songo, para haba'ib dan ulama besar lainnya, untuk dijadikan suri tauladan oleh generasi penerus.

Rangkaian Kegiatan yang dilaksanakan dalam Acara Haul biasanya adalah,
a.    Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur'an secara berjama'ah dan do'a bersama di makam;

b.  Diadakan majlis ta'lim, mau'idzoh hasanah dan pembacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba'ib;

c. Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan/shodaqoh 'anil mayit.

Hukum Mengadakan Peringatan Haul

Selama dalam peringatan haul itu tidak ada hal yang menyimpang dari tujuan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi atau yang difatwakan oleh para ulama, maka haul hukumnya jawaz (boleh). Jadi, salah besar jika ada orang yang mengatakan bahwa secara mutlak peringatan haul itu hukumnya haram atau mendekati syirik.

Dalil diperbolehkannya Peringatan Haul

Berikut ini ada beberapa dalil syar'i yang berkaitan dengan masalah peringatan haul.

a.    Hadits riwayat Imam Waqidi sebagaimana yang tersebut dalam kitab Nahjul Balaghoh hal. 399

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزور قتلى أحد في كل حول، وإذا لقاهم بالشعب رفع صوته يقول : السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار. وكان أبو بكر يفعل مثل ذلك وكذلك عمر بن الخطاب ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم. [رواه الواقدي]

Artinya:

"Adalah Rasulullah SAW. berziara ke makam syuhada' Uhud pada setiap tahun. Dan ketika beliau sampai di lereng gunung Uhud beliau mengucapkan dengan suara keras "semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu berkat kesabaranmu, maka alangka  baiknya tempat kesudahan". Kemudian Abu Bakar, Umar bin Khatthab dan Utsman bin 'Affan juga melakukan seperti tindakan Nabi tersebut".

b.    Hadits riwayat Imam Thabrani dan Imam Baihaqi :

ما جلس قوم يذكرون الله تعالى فيقومون حتى يقال لهم قوموا قد غفر الله لكم ذنوبكم وبدلت سيئاتكم حسنات. [رواه الطبراني والبيهقي]

Artinya :

"Tiada suat kaum yang berkumpul dalam satu majelis untuk berdzikir kepada Allah kemudian mereka bubar sehingga diundangkan kepada mereka "bubarlah kamu", sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu dan kejahatan-kejahatanmu telah diganti dengan kebaikan-kebaikan". (HR. Thabarani dan Baihaqi)

c.    Hadits riwayat Imam Dailami :

ذكر الأنبياء من العبادة وذكر الصالحين كفارة، وذكر الموت صدقة، وذكر القبر يقربكم إلى الجنة. [رواه الديلمي] اهـ الجامع الصغير : 158

Artinya :
"Menyebut-nyebut para Nabi itu termasuk ibadah, menyebut-nyebut para shalihin itu bisa menghapus dosa, mengingat kematian itu pahalanya seperti bersedekah dan mengingat alam kubur itu bisa mendekatkan kamu dari surga". (HR. Dailami)

d.    Fatwa Ulama (Syaikh Abdur Rahman al-Jaziri) dalam kitabnya al-fiqih ala madzahibil arba'ah :

وينبغي للزائرالاشتغال بالدعاء والتضرع والاعتبار بالموتى وقراءة القرآن للميت، فإن ذلك ينفع الميت على الأصح. اهـ [الفقه على مذاهب الأربعة 1/540]

Artinya :
"Sangat dianjurkan bagi orang yang berziarah kubur untuk bersungguh-sungguh mendo'akan kepada mayit dan membaca Al-Qur'an untuk mayit, karena semua itu pahalanya akan bermanfaat bagi mayit. Demikian itu menurut pendapat ulama yang paling shahih".
Pungkasnya.


SuaraJCWNews/KikiJCW/Partner ARZ Team

Post a Comment