SEMARANG  - Budoyo iku ruhing bangsa. Kebak kautaman, malih tentrem lahir batin.  Ruhing bangsa saka luhuring budaya. Sepenggal tembang Pocung tersebut  dilantunkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP  ketika dirinya memeroleh penghargaan Prasidatama sebagai tokoh publik berbahasa  Jawa terbaik di Gedung Prof Soedarto SH Universitas Diponegoro.
"Tembang  yang saya lantunkan tadi artinya seperti ini Budaya itu merupakan ruhnya  bangsa. Kalau bangsa itu berbudaya baik, berbahasa yang baik, mengamalkan atau  mengikuti sastra yang baik itulah menunjukkan ruhnya bangsa. 
Kemudian  di dalam budaya itu ada ketentraman, kenyamanan, dan ketenangan. Jadi kalau  kita mau hidup tentram dan tenang, kita jaga budaya kita, kita uri-uri,  kita kembangkan sastra," terangnya pada Sabtu (10/10) malam.
Sri  Puryono mengaku terkejut saat memeroleh anugerah penghargaan itu. Sebab,  Prasidatama merupakan anugerah penghargaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa  Tengah bagi tokoh masyarakat, baik sastrawan/budayawan, akademisi,  wartawan/redaktur maupun pejabat publik yang memiliki kepedulian tinggi  terhadap bahasa dan sastra. 
Tokoh  masyarakat yang memperoleh penghargaan itu, lanjutnya harus berkarya lebih baik  dalam pelestarian bahasa dan sastra. Upaya ini sesuai dengan makna yang  terkandung di dalam Bahasa Kuno Kawi Prasidatama yang berarti semakin baik.
"Saya  sudah berbuat menindaklanjuti dawuh Pak Gubernur melalui perda  berbahasa Jawa. Selain itu, saya berkeinginan bahwa pakaian Jawa yang kita  kenakan tiap tanggal 15 itu nanti kita evaluasi. 
Kalau  itu memang layak lebih sering dikenakan, maka ya hari Kamis itu. Kalau  pakaiannya pakaian adat Jawa, ngomonge Bahasa Jawa itu kan pas,"  ujarnya.
Sri  Puryono berharap, masyarakat nantinya tidak hanya fasih dalam berbahasa Jawa,  melainkan juga mampu memahami budaya Jawa secara lebih baik. Misalnya, bahasa  Jawa memiliki tingkatan. 
Hal ini  merepresentasikan bagaimana seseorang harus memperlakukan orang lain yang lebih  muda, sebaya, ataupun lebih tua.
"Contohnya  istilah makan di dalam bahasa Jawa itu kan ada mangan, neda, dan dahar.  Jangan mengatakan itu garwa kula. 
Tapi  katakanlah inibojo kula Pak. Menika garwa panjenengan. Bahasa Jawa bukan  rumit, tetapi memang perlu ditata sebagai pedoman," paparnya
Disinggung  soal kebutuhan guru bahasa Jawa, ayah dua anak itu menjelaskan, sebelum  menentukan formasi guru bahasa Jawa, harus diketahui terlebih dahulu kebutuhan  jumlah guru bahasa Jawa. 
Sehingga,  akan jelas kekurangan jumlah guru bahasa Jawa yang nantinya dipenuhi oleh  pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara bertahap.
"Jangan  sampai anak berkata, gurune bahasa Jawa wae ora ono, ngajarine ora bener,  aku yo nggak mau," tegasnya.
Gubernur  Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP diwakili oleh Sekda provinsi Jawa Tengah  berpendapat, masyarakat ditantang untuk berkomunikasi dalam bahasa Jawa di  kehidupan sehari-hari karena bahasa Jawa mencerminkan jati diri bangsa.
Kepala  Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Drs Parsi MHum menerangkan penghargaan  Prasidatama sudah kali ketiga diselenggarakan. Untuk tahun ini, terdapat 11  orang tokoh masyarakat yang memeroleh anugerah dari beberapa kategori. 
Penerima  penghargaan Prasidatama kategori Tokoh Publik Berbahasa Indonesia Terbaik Prof  H Mohamad Nasir PhD Akt, penerima penghargaan Prasidatama kategori Tokoh Publik  Berbahasa Jawa Terbaik. 
Dr Ir  Sri Puryono KS MP, penerima penghargaan Prasidatama kategori Pejabat  Berkomitmen terhadap Bahasa dan Sastra H Haryanto SH MM MSi, penerima  penghargaan Prasidatama kategori Tokoh penggiat Bahasa dan Sastra Indonesia Drs  Hanindawan, penerima penghargaan Prasidatama. 
kategori  Tokoh Penggiat Bahasa dan Sastra Jawa Prof Dr Pudjo Sumedi AS SE MEd, penerima  penghargaan Prasidatama kategori Sastrawan Indonesia Triyanto Triwikromo,  penerima penghargaan Prasidatama kategori Sastrawan Jawa Rini Tri Puspohardini  SP, penerima penghargaan Prasidatama. 
kategori  Media Massa yang Memiliki Perhatian Besar terhadap Bahasa dan Sastra Jawa,  Solopos, Penerima penghargaan Prasidatama kategori Tokoh Budayawan Peduli  Bahasa dan Sastra KH A Mustofa Bisri, penerima penghargaan Prasidatama kategori  Pengabdian Sastra Prof Drs Darmanto Jatman SU dan NH Dini.

Post a Comment