GRESIK - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama rombongan didampingi Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di sejumlah SMA sederajat di Gresik, Senin (10/04/2017).

Dalam pantauannya, pelaksanaan UN di Kabupaten Gresik di hari pertama berjalan dengan lancar. Hal tersebut dkatakan oleh Bupati Sambari saat mendampingi Gus Ipul Wakil Gubernur Jawa Timur.

Sidak diawali dengan mendatangi SMA Negeri 1 Gresik, kemudian SMA NU 1 Gresik, SMA Muhammadiyah 1 Gresik dan di SMA Negeri 1 Kebomas.

Rombongan Wagub yang didampingi Bupati Sambari tersebut tidak sampai masuk ke dalam kelas ketika sidak, hanya menemui kepala sekolah dan sejumlah pengawas untuk memastikan tidak ada masalah dalam pelaksanaan UN di hari pertama ini dan hingga 3 (tiga) hari kedepan.

Selain itu, sidak tersebut juga menitikberatkan terkait kesiapan teknisi dan koneksi internet bagi penyelenggara UN berbasis computer. Dalam pelaksanaan UN tiap tahun selalu melibatkan pengawas dari luar sekolah atau disebut dengan pengawas silang.

Dalam sidaknya di SMA Muhammadiyah 1 Gresik, pihak sekolah juga melakukan pengawasan melalui CCTV yang bisa dipantau melalui gadget, sehingga kecil kemungkinan siswa melakukan kecurangan Pemantauan melalui CCTV tersebut juga langsung disaksikan oleh Gus Ipul dan Bupati Sambari.
Di SMA Negeri 1 Gresik, Gus Ipul dan Bupati Sambari menyempatkan diri untuk mengikuti doa bersama para siswa sebelum pelaksanaan UN
.
"Saya berharap pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini berjalan lancar, aman dan kondusif dan memperoleh hasil yang memuaskan, yakni siswa peserta UN bisa lulus seratus persen," ujar Bupati Sambari.

Kabag Humas dan Protokol pemkab Gresik Suyono mengatakan bahwa tahun ini tercatat 114 sekolah dari jumlah total 162 sekolah SMA melaksanakan UN berbasis compute. Dan jumlah siswa SMA sederajat yang mengikuti UN tahun ini sejumlah 15.198 siswa.

Sementara itu terkait isu kebocoran naskah, Gus Ipul memastikan tidak ada kebocoran naskah UN pada pelaksanaan UN kali ini. "Seandainya ada, potensi tersebut sangat kecil sekali karena sistemnya yang sudah berubah menggunakan system berbasis computer," ujarnya.

Arifin SZ

Post a Comment