GRESIK - Setelah menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan pameran ekonomi kreatif. Kris Aji seniman yang juga penggagas kegiatan pameran ekonomi kreatif di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) Gresik pada Sabtu malam (1/4) masih belum beranjak dari panggung. Dibantu beberapa asisten, dua bingkai kanvas dihadirkan bersama beberapa cat warna warni dan beberapa kuas.
Mula-mula seluruh lampu gedung WEP dimatikan, hanya lampu yang menyorot ke bingkai lukisan itu saja yang terang. lalu beberapa orang undangan kehormatan dipanggil oleh pelukis. Mereka masing-masing siap memegang kuas. Dihadapannya  ada dua bingkai kain kanvas berukuran masing-masing 1X2 yang dibawahnya ada beberapa wadah cat lukis warna-warni. Kanvas lukis itu membelakangi kursi undangan. Praktis para penonton hanya bisa menyaksikan seperti melihat wayang kulit dari balik layar.
Rupanya orang-orang yang diundang kepanggung tersebut sudah paham apa yang harus mereka lakukan. Tanpa di komando sang pelukis, yaitu Kris Aji seniman kota pudak Gresik. Serta merta masing-masing orang mencelupkan kuasnya pada cat dengan warna yang disukainya. Meski ada semacam bayangan sket di kanvas tersebut, namun mereka asal saja memoleskan kuasnya. Ada yang dibawah, ada yang ditengah dan ada pula yang dipojok kiri atas.
Selanjutnya Kris aji melanjutkan polesan tak beraturan tersebut. Diambilnya dua kuas besar dengan mencelupkan ke wadah cat terlebih dahulu. Dengan cepat pelukis Kris Aji memoleskan ke kanvas. Dilihat sepintas, sepertinya dia mengoleskan asa saja. Bahkan dengan gerakan kecepatan tinggi, dia tampak atraktif seperti gerakan pendekar silat.
Tak seberapa lama, polesan yang mulanya seperti lukisan abstrak itu telah membentuk suatu pemandangan didalam laut. Tampak ada ikan, ada karang dan terlihat juga ada kapal yang karam. Hanya tak kurang dari 30 menit, dua bingkai kanvas tersebut sudah menjadi lukisan yang indah. "Ini adalah batik painting" ujar Kris Aji menjelaskan kepada undangan dan penonton.
Dia menyatakan ketertarikannya membuat batik painting ini karena ingin melestarikan batik di Gresik. "Gresik itu merupakan salah satu kota yang punya sejarah batik tertua. Mungkin usia batik Gresik lebih tua dari kota-kota batik yang lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan Hotel batik dan TK Batik yang sampai saat ini ada" ujar Kris Aji sang pelukis yang juga ahli sejarah Gresik.
Tentang Pameran ekonomi kreatif tersebut, Kris aji yang mengusung beberapa pelaku ekonomi kreatif Gresik untuk berpameran ini menyatakan,"Kami ingin mengangkat para pelaku ekonomi kreatif ini untuk bisa lebih kreatif. Selain berkarya kreatif juga bisa memasarkan secara kreatif. Banyak peluang misalnya memanfaatkan online. Mereka tidak usah membuka toko atau galery" katanya.
Ketika ditanyatakan perbedaan ekonomi kreatif dan IMKM, dia menyatakan bahwa ekonomi kreatif ini adalah sesuatu yang baru. "Karya mereka adalah sesuatu yang baru yang mulanya tidak ada menjadi ada. Bukan meniru yang sudah ada. Orang kratif tidak harus latah membuat barang yang sudah ada dan laris. Kalau meniru yang sudah ada berarti bukan termasuk ekonomi kreatif" katanya.
Selain pameran ekonomi kratif, kegiatan yang banyak menarik perhatian adalah hadirnya beberapa pemandu pameran yang mengenakan busana karnaval. Tampak beberapa orang undangan dan penonton yang tertarik memanfaatkan kesempatan itu untuk berfoto selfie.
Acara yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Gresik serta berbagai pihak itu juga mendapat perhatian dari Universitas Brawijaya Malang yang beberapa mahasiswanya hadir ke Gresik. 

Arifin SZ Team 

Post a Comment