Jakarta, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap. 


Sabtu, 26/03/22  Tragedi kematian seorang anak usia 8 tahun korban kekerasan seksual yang diduga dlakukan W (41,) ayah korban di Semarang adalah salah satu bentuk kekerasan seksual ekstrim.

Demikian juga  kematian seorang anak usia 7 tahun di  meregang nyawa dengan cara digorok leher oleh ibu kandungnya di Brebes Jawa Tengah.

Sementata itu di Bawen Jawa Tengah seorang anak dipaksa meregang nyawa oleh pacar atau teman dekat ibu korban. Mayat korban dtemukan tidak jauh dari rumahnya.

Ada juga kasus kekerasan fisik di Riau. Seorang anak  usia 9 tahun korban konflik dalam keluarga meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami kekerasan dikuburkan dalam kondisi masih bernapas.

Baru-baru ini juga POLDA Metro Jaya menyelamatkan 12 orang anak korban perbudakan seksual dari salah satu hotel Ternama di Jakarta Utara demikian juga diselamatkannya seorang anak diperjual belikan  menjadi korban kekerasan  seksual komersial di salah satu apartemen di Jakarta Selatan.

Ada anak batita 8 bulan  di Sukabumi ditenggelamkan dalam bak mandi karena cemburu dengan  suaminya selingkuh dengan perempuan lain pasca melahirkan.

Ada juga kasus seorang ibu kandung di Sukabumi kota melakukan kekerasan seksual terhadap putranya usia 16 dan 13 tahun.

Ada juga 13 anak di Deliserdang di desa Bangun Purba dirudapaksa oleh 8 orang pelaku hingga mengalami pendarahan..

Demikian juga nasib 2 anak kakak  beradik  di kota Padang. Dua anak dari keluarga miskin ini terpaksa mengalami serangan seksual  ekstrim dari kakek, paman. kakak kandung dan sepupu korban.

Masih belum lupa dalam ingatan kita ada seorang ustad disalah satu ponpes di Bandung melakukan perbudakan dan kekerasan seksual ekstrim terhadap 21 santrinya   hingga melahirkan 13 anak.

Demikian juga kejahatan seksual yang terjadi  disalah satu  ponpes di Ciparigi  Bandung, di Depok dan di  Lebak.

Peristiwa yang sama juga terjadi Malang.
Seorang  pemilik dan pengelolah Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di kota Batu Malang  melakukan kejahatan seksual secara sistimatik dan brutal terhadap muridnya.

Predator kekerasan ekstrim terhadap anak yang mengepung anak saat ini terus mengancam dan mengintai anak.

Anak kita takut dan tidak betah lagi tinggal dirumah
dengan situasi itulah ada banyak anak-anak terlempar  keluar rumah akibatnya banyak anak melakukan aktivitas diluar rumah bergabung dan geng -geng motor dan menjadi pelaku begal dan menjadi budak seks dan rentan  diperdagangkan dan djual di rumah -rumah bordir dan apartemen. 

Dari kasus ke kasus dan modus oprandi predator dan monster anak  dikhawatirkan perbudakan dan eksplotasi seksual dapat dipesan melalui  online. Waou! mengerikan dan menakutkan...

Predator kejahatan terhadap anak  dapat mengepung lingkungan rumah, sekolah lingkungan sosial anak tempat bermain anak, dan fasilitas umum dan ruang terbuka hijau anak, arena bermain dan tempat rekreasi anak. 

Lalu dimanakah tempat anak bebas dari kepungan predator dan monster anak...
 Waspadalah..kejahatan terhadap anak bisa terjadi terhadap anak kita...karena itu marilah dan sudah saatnyalah kita bahu membahu melawan predator kepungan predator anak.

Masyarakat mesti bangkit melawan kekerasan untuk membebaskan anak dari kepungan predator menjadi lingkungan rumah yang ramah dan bersahabat dengan anak

Sudah sepatutnnya anak diberikan akses untuk berpartisipasi intuk mengeluarkan pendapat dalam lingkungan sosial dan rumah.

Menempatkan anak pada posisi sebagai titipan dan anugerah Tuhan yang mempunyai harkat dan martabat kemanusiaan yang wajib dijaga dan dilindungi.

Menempatkan anak sebagai sosok anak yang tidak mampu membela dirinya yang wajib dilindungi orang dewasa sekitarnya...

Untuk memantau, Sosialisasi  dan intervensi  kritis pelanggaran hak anak sudah saatnya dibangun gerakan perlindungan anak berbasis keluarga dan komunitas dengan melibatkan partipasi masyarakat.

Mengintegrasikan dengan program pemberdayaan. Perlindungan anak dengan program pedesaan dan kelurahan..

Memfasilitasi terbangunnya gerakan forum
anak sebagai pelopor dan pelapor melawan kekerasan ekstrim dimasing-masing tempat tinggal anak.


Arist Merdeka Sirait bertindak tegas untuk menyelamatkan Putra Putri bangsa Indonesia,  karena bagaimana pun mereka anak anak ini sebagai penerus bangsa  agar tidak di buat sewenang wenang,  mari kita lindungi anak anak Indonesia ini dari kejahatan,  dan kekerasan oleh para pelaku yang tidak bertanggungjawab. 

Redaksi infojatim.com, gresiknews1.com di bawah kepemimpinan Arifin S.Zakaria sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Arist Merdeka Sirait sebagai ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak. 



Sumber Berita ; Komnas Perlindungan Anak  Indonesia 
Pendiri Penangung Jawab Redaksi 
Arifin S.Zakaria

Post a Comment