Gresik, infojatim.com - Motto Berani Transparan Mengungkap Membantu Yang Belum Terungkap. 

Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Gresik tahun 2023 yang diselenggarakan, Selasa  (22/03/2022 ).

Bertempat di Ruang Mandala Bhakti Praja, lantai 4 Kantor Bupati Gresik, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh _stakeholder_ di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Tampak hadir Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman beserta Forkopimda, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Jempin Marbun, perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Timur Denny Teguh Setiawan, Perwakilan Bakorwil II Bojonegoro Ramses Panjaitan, serta dihadiri pula oleh unsur masyarakat dan organisasi/komunitas di Kabupaten Gresik.

Dengan mengangkat tema _Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul, Berkelanjutan, dan Berkebudayaan Dilandasi Akhlakul Karimah_ , kegiatan Musrenbang RKPD Kabupaten Gresik tahun 2023 dilaksanalan secara daring dan luring secara bersamaan.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengawali arahannya dengan mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi atas partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan yang telah memberikan sumbangsih terbaiknya untuk menghadiri percepatan pembangunan menuju Gresik Baru.

"Langkah kita bersama adalah pembangunan Gresik yang utuh yaitu menghapuskan ketimpangan antar wilayah, mendorong pemerataan pembangunan dari perkotaan hingga pelosok pedesaan. Serta bersama mari kita berbenah untuk mengatasi permasalahan yang nyata dengan kita tuangkan bersama dalam RKPD tahun 2023," kata Bupati Yani.

"Melalui pengarusutamaan Nawakarsa kita melangkah bersama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Gresik yang pada tahun 2021 alhamdulillah sudah tumbuh sebesar 3,79%, meningkat 7,47% dari tahun 2020 yang berada posisi menurun sebesar -3,68%. Pertumbuhan ekonomi Gresik sebesar 3,79% ini lebih tinggi diatas rata-rata nasional sebesar 3,69% dan rata-rata provinsi Jawa Timur sebesar 3,57%," lanjut Bupati Yani.

Lebih lanjut, Bupati Yani menjabarkan beberapa isu strategis yang dihadapi di Kabupaten Gresik . Seperti diantaranya kemiskinan, infrastruktur jalan, dan bencana banjir.

Infrastruktur jalan, dari total 512.164 Km jalan Kabupaten Gresik  51,6% dalam kondisi baik, 24,20 rusak ringan, 22,3% kondisi sedang dan 1,8% rusak berat. Sedangkan masalah banjir, di Kabupaten Gresik terdata terdapat 42 titik banjir yang berdampak pada 63,1 Km jalan, 5.838 rumah warga dan 3.057 Ha sawah dan tambak.

Mengatasi permasalahan banjir, Bupati Yani menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Gresik sudah melakukan langkah-langkah dalam penanganannya. Dengan usaha normalisasi Kali Lamong, sejak 2021 dilaksanakan pembebasan lahan ± 6,3 Km dari dana APBD dan ±4,15 Km dengan dana CSR. Pada tahun 2022 ditargetkan akan dilakukan pembebasan ±15,73 Km yang telah dianggarkan pada APBD, dan untuk tahun 2023 direncanakan pembebasan sepanjang ±12,5 Km dengan menggunakan dana APBD.

"Untuk infrastruktur jalan pada tahun 2023 direncanakan peningkatan/pemeliharaan jalan sepanjang 77,21 Km dengan alokasi dana 371 Milyar. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi dengan baik, karena kami yakin ketika infrastruktur berupa kemantapan jalan dan terkendalinya banjir, otomatis ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Gresik," pungkasnya.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dalam kesempatan ini juga memberikan arahan mengenai isu kemiskinan di Kabupaten Gresik. Wabup yang juga sebagai ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Gresik menjabarkan bahwa persentase penduduk miskin pada tahun 2021 naik sebesar 0,02% dari tahun 2020 yaitu 12,42%.

"Target tahun 2022 bisa turun menjadi 11,50% dan tahun 2023 turun sebesar 10,70% atau kalau bisa turun menjadi satu digit," ujar Wabup.

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Gresik selalu lebih tinggi dari provinsi dan kabupaten lain salah satunya dikarenakan rata-rata pendapatan berdasarkan garis kemiskinan kabupaten Gresik tahun 2021 sebesar Rp505.499 perkapita/perbulan, dan ini lebih tinggi dari provinsi dan nasional.

"Terlepas dari itu, kita dari Pemerintah Kabupaten Gresik menyiapkan beberapa program pengentasan kemiskinan yang termaktub dalam Nawakarsa yaitu Gresik Cerdas berupa program pengelolaan pendidikan, Gresik Agropolitan yang berhubungan dengan pengelolaan pertanian dan perikanan budidaya, Gresik Seger berupa program rehabilitasi sosial masyarakat dan pelatihan kerja, Gresik Sehati sebagai upaya pemenuhan kesehatan, Gema Karya yang berfokus pada pemberdayaan UMKM serta Gresik Lestari melalui progran kawasan permukiman," jelas Wabup.

Sementara itu, Sekda Gresik Achmad Washil dalam laporannya menjelaskan bahwa Musrenbang Kabupaten ini merupakan suatu rangkaian penyusunan RKPD Kabupaten tahun 2023 yang dimulai dari tingkat desa pada bulan September-Desember, kemudian dilanjutkan Musrenbang Kecamatan sebagai forum penyelarasan prioritas antar desa pada bulan Januari 2022 dan forum OPD yang mensinergikan usulan pada bulan Februari 2022.

Sinkronisasi perencanaan pembangunan diselaraskan melalui forum konsultasi publik rancangan awal RKPD dan forum sinkronisasi pokok-pokok pikiran DPRD yang melibatkan akademisi, non goverment organization, pelaku dunia usaha, masyarakat dan seluruh _stakeholder_ pembangunan Kabupatem Gresik. 


Sumber Berita ; Humas Pmd Gsk
Pendiri Penangung Jawab Redaksi 
Arifin S.Zakaria

Post a Comment