SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menegaskan, bahwa Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa jadi ujung tombak dalam menangkal terorisme dan radikalisme di Jawa Timur.

 "Trisula keamanan ini sejak tahun 2002 sudah terbukti bisa menangkal segala bentuk ganguan keamanan di daerah," ujarnya saat melakukan jumpa pers terkait situasi keamanan di Jatim, pasca teror bom yang melanda Jakarta, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (14/01/15) malam.

Ia mengatakan, Pemprov Jatim selalu berdialog dan berdiskusi tentang cara menjaga situasi keamanan di Jatim agar tetap kondusif. Masyarakat harus mewaspadai orang asing. Baik asing tentang orangnya secara fisik, asing secara prilakunya, asing pakaiannya hingga berbagai keasingan tersebut harus bisa terdeteksi. Mereka harus diketahui identitasnya, jika merasa ragu laporkan kepada aparat keamanan terkait.

Pakde Karwo sapaan akrabnya menuturkan, bedasarkan pengamatan Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Pangarmatim hingga BIN situasi keamanan di Jatim aman terkendali. Namun demikian, Pakde Karwo tetap minta masyarakat untuk terus melakukan deteksi dini dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.

Masyarakat harus lebih peka terhadap keberadaan orang yang dianggap asing. Akan tetapi, masyarakat diminta jangan berlebihan dan merasa takut, karena semua elemen masyarakat bersatu untuk melakukan pengamanan.

"Setiap tahun sebanyak 2.280 orang Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas di kumpulkan di Surabaya. Tujuannya adalah dilakukannya konsolidasi, membahas hal apa saja yang berkaitan dengan keamanan hingga ketertiban. Saat ini yang didorong oleh Pemprov Jatim adalah fungsi keamanan. Keamanan menjadi perhatian karena situasi yang sedang melanda Indonesia memerlukan pengamatan khusus," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pakde Karwo mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan tak perlu ragu beraktifitas. Jika terdapat sesuatu yang mencurigakan hendaknya dilaporkan kepada polisi dan TNI terdekat.

Sedang kepada pengusaha, Pakde Karwo berharap agar terus menjalankan usaha dan menanam investasinya. Ia menjamin Jatim tetap aman, nyaman, dan kondusif, dan kondisi ini akan terus dikawal bersama oleh pemerintah dan aparat keamanan.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengatakan, situasi keamanan di Jatim hingga detik ini sangat aman. Kepolisian selalu berkoordinasi tentang situasi keamanan di Jatim, kepolisian selalu mengawali setiap langkah dengan sterilisasi mulai dari desa. "Kepala Desa harus menyampaikan segala hal yang janggal hingga ke tingkat RT/RW. Harapannya, informasi sekecil apapun bisa masuk dan ditindaklanjuti oleh aparat keamanan," ujarnya.

Kapolda juga minta masyarakat untuk melaporkan jika terdapat hal yang mencurigakan. Polda Jatim juga telah memerintahkan Kapolres untuk menindaklanjuti segala kejanggalan yang ada. "Kepolisian akan melakukan deteksi dini. Insyaallah situasi aman ini kita kelola secara bersama untuk situasi lebih baik," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Pangdam V Brawijaya Mayjen Sumardi mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh pemerintah dan aparat keamanan. TNI akan siap memback up secara penuh. Kepada masyarakat, Pangdam meminta kepada masyarakat untuk bekerja seperti sedia kala. "Tidak usah takut beraktifitas. TNI akan membackup penuh segala aktifitas keamanan," pungkasnya," pungkasnya.

Sumber : ( Humas Jatim ) 

Post a Comment