SURABAYA - Indonesia tidak bisa maju jika semua elemen baik pengusaha dan pekerjanya tidak bersatu. Jatim pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dan melesat seperti saat ini juga berkat kontribusi nyata dari buruh dan pekerja

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Kongres ke 5 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Empire Palace Surabaya, Senin (08/02/16).

Ia mengatakan, buruh dan pekerja di Jatim telah berkontribusi nyata bagi pembangunan di Jatim. Buruh dan pekerja bersama pemerintah banyak memberikan masukan terhadap kebijakan yang akan diambil. Sama halnya dengan pemerintah yang terus berupaya memberikan formula agar upah buruh tetap adil.

Dihadapan perwakilan pimpinan dari 13 provinsi FSPMI, secara khusus Gus Ipul memberikan rasa bangga, hormat dan apresiasi kepada buruh di Jatim. "Jujur saya katakan, buruh di Jatim sangat tertib jika ingin menyampaikan aspirasi. Mereka menyampaikan aspirasi dengan tertib tanpa merusak.

"Demonstrasi yang dilakukan di Jatim sangat tertib, tidak merusak meskipun membikin kemacetan di jalan. Akan tetapi, penyampaian yang dilakukan sangat positif dan berakhir dengan damai. Situasi ini yang menjadikan Jatim situasinya terus harmonis dan menjadi peluang kepada pengusaha untuk menamkan investasinya," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemerintah selalu berupaya untuk terus memikirkan keadilan bagi buruh. Terkadang pemerintah dianggap oleh buruh dan pekerja memihak kepada pengusaha.

Namun sebaliknya terkadang pengusaha menganggap pemerintah lebih berpihak kepada buruh. "Inilah saat saat dilema yang dirasakan oleh pemerintah agar selalu bersikap adil," imbuhnya.

Gus Ipul juga mengajak buruh dan pekerja agar berbuat positif bagi bangsa dan negara. Saat ini kesenjangan yang terjadi antara kaya dan miskin semakin tampak. Buruh dan pekerja harus meningkatkan diri secara kualitas dan produktif.

Sementara pengusaha juga harus jujur terhadap keuntungan yang di dapat kemudian hasilnya di hitung bersama pekerja. "Kesenjangan ini terjadi di perkotaan dan pedesaan cukup besar. Jadi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin tertinggal. Bahkan ada seseorang yang menguasai beberapa aset. Ini adalah pekerjaan rumah yang cukup serius dan kita harus mengatasinya secara bersama. Pemerintah akan berusaha dan berupaya menghadirkan upah yang adil agar kesenjangan ini tidak semakin melebar," tegasnya.

Ketua Panitia Suparno berharap semoga kongres ini melahirkan pemimpin yang adil dapat memperjuangkan dan melanjutkan perjuangan kesejahteraan buruh dan pekerja seluruh Indonesia.

Kongres ini juga dihadiri oleh pimpinan FSPMI dari seluruh provinsi diantaranya Aceh, Sumut, Kep. Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Gorontalo, Sulsel, Sumbar dan Kalbar total ada 2.000 peserta yang meliputi 1140 pimpinan pekerja dan 500 peninjau.

Sumber : ( Humas Jatim )

Post a Comment