Semarang – Kondisi perekonomian yang kurang baik membuat dunia usaha terpaksa melakukan 'relaksasi' bisnis dan melakukan penyesuaian biaya produksi. Imbasnya, para buruh mau tidak mau juga harus mengikuti kondisi yang terjadi.

Di sisi lain, naiknya harga-harga kebutuhan pokok memaksa para buruh menuntut kepada perusahaan untuk menaikkan upah pekerja sesuai kebutuhan hidup layak. Akhirnya, para buruh pun melancarkan demo menuntut kenaikan upah.

"Kondisinya memang sedang tidak asyik. Lha tugas pemerintah itu menyeimbangkan antara permintaan buruh dengan kondisi perusahaan. Makanya ayo kita duduk bareng rembugan, dari buruh dan dari perusahaan ngobrol bareng," kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat menghadiri acara Sidang Majelis Nasional (Majenas) Serikat Pekerja Nasional (SPN) II 10-12 Februari di Hotel Pandanaran, Rabu (10/02/16) sore.

Ganjar pun meminta kepada para peserta yang hadir untuk memberikan masukan mengenai langkah apa yang harus diambil dalam kondisi ekonomi seperti saat ini. Jika nantinya kondisi ekonomi membaik, Ganjar berharap keputusan yang diambil bisa menguntungkan semua pihak.

"Tapi kalau kondisinya memburuk, maka langkah apa yang seharusnya kita ambil. Saya butuh masukan dari anda semua (buruh-pengusaha)," ujarnya.

Dalam acara bertema Melalui Majenas SPN ke II Kita Tingkatkan Hubungan Antar Lembaga yang diselenggarakan selama tiga hari itu, para peserta yang sebagian besar buruh dari berbagai pabrik di Jateng mengikuti workshop terkait perburuhan.

Selain buruh, pada acara pembukaan juga dihadiri perwakilan Apindo, pengurus SPN, dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jateng.

Sumber : ( humas jateng )

Post a Comment