Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi
Pemerintahan Yusuf Ansori saat membacakan laporan pada bintek yang diselenggarakan
di Ruang Mandala Bakti Praja, Kamis (25/2/2016). “kami perlu mematangkan
seluruh Bendahara Desa serta berbagai unsure yang terlibat dalam pengelolaan
dana desa tersebut, agar nantinya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Pada tahun 2016 ini ada 4 macam alokasi dana ke desa dengan
total Rp. 447 milyar. Dana itu terbagi pada Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar
109,7 miliar. Dana Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah total sebesar
Rp. 56,6 miliar. Dana bantuan keuangan khusus total sebesar Rp. Rp. 75 miliar ketiganya
bersumber dari APBD Gresik. Sedangkan dari APBN yaitu Dana Desa total sebesar
Rp. 205,6 milliar.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
Tursilowanto Hariogi yang hadir membuka acara Bimtek mewakili Bupati Gresik.
Kedepan dana yang dialokasikan ke desa tidak semakin sedikit tapi akan semakin
besar. “Sesuai target APBD yang disampaikan oleh Bupati Gresik Dr. Sambari
Halim Radianto yang mencapai Rp. 7 trilliun, maka diperkirakan dana yang digelontorkan
kedesa sekitar antara satu setengah milliard sampai dua milliard rupiah” kata
Tursilo.
Dengan keadaan tersebut, Tursilo mewarning semua Bendahara desa serta semua pengelola keuangan desa
untuk berhati-hati dalam bekerja. “Niat dan moral kita harus ditata lebih
dahulu. Bekerjalah sesuai aturan dan mekanisme yang ada. Selalu berkoordinasi
dan berkonsultasi agar pelaksanaan dan penggunaan anggaran benar-benar sesuai
aturan. Hal ini supaya tidak menimbulkan perkara di kemudian hari. Uang ini
amanah jangan dibuat main-main” ujarnya serius. (sdm). arifin sz / team
Post a Comment