SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo memprovokasi para kepala sekolah SMA, SMK dan Pendidikan Khusus Negeri agar mendorong murid-muridnya supaya optimis dalam menghadapi MEA

Provokasi itu disampaikan didepan 200 orang Kepala Sekolah SMA, SMK , Sekolah Kejuruan Negeri se Jatim, d Badan diklat Prov Jatim Jl BalngsariTama Surabaya, Rabu (10/02/16)

Menurutnya, para kepala sekolah sudah on the track karena penilaian dari standard internasional SDM Provinsi Jatim bagus, baik dilihat dari ICOR ataupun daya saing, khusus SDM nomor dua setelah Jogyakarta.

"Sekarang yang harus dilakukan hanya tinggal menaikkan Vocasional, karena pertarungan di pasar tenaga kerja internasional Know how/ ketrampilan. Tapi harus ketrampilan yang berstandar internasonal dan kompetensinya di cek di lapagan,

Strategi Kebijakan Bidang Pendidikan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) adalah merubah pola pikir masyarakat. Caranya harus mempunyai pemikiran bahwa mendidik orang lebih penting dari pada meninggalkan warisan berupa barang.

Inilah konsep pembangunan yang harus dibangun untuk meningkatkan IPM atau SDM Jatim. Para Kepala Sekolah (Kepsek) memiliki tugas sangat berat mempersiapkan SDM generasi muda yang kuat, berani serta berdaya saing sebagai petarung-petarung yang baik di ASEAN pada tahun 2025.

Dikatakan, pendidikan sangat penting karena menjadi tonggak penentu keberhasilan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi, kesehatan maupun sosial budaya, kepemimpinan sangat menentukan dalam pembangunan.

Orang penting yang menjadi penentu kebijakan di bidang pendidikan adalah Kepala Sekolah.  Sebab, keberhasilan pendidikan yang menentukan adalah Kepsek. 

"Kepsek tugasnya sangat berat, karena mereka menjadi penentu keberhasilan pendidikan dalam mencetak kualitas SDM di Jatim. Jadi baik/ buruknya kualitas pendidikan itu berada di tangan Kepala Sekolah," tegasnya .

Selanjutnya, Pakde Karwo mengatakan, momen ini mempunyai tujuan merubah program pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak ke depan. Kalau tadinya komposisi SMK hanya 40 % dan SMA 60 %, sekarang komposisinya dirubah menjadi 70 % SMK dan 30 SMA.

"Untuk itu, para Kepala sekolah harus benar-benar siap dan mampu membuat program yang baik supaya bisa bersaing sesama sekolah yang ada di Jatim, baik, mutu atau kualitas serta tehnologi serta bidang skill lainnya," pintanya ,

Kalau sudah bisa bersaing di Jatim, maka masih ada tugas yang lebih besar lagi yakni bersaing antar propinsi yang selanjutnya bersaing dengan antar negara. Karena era MEA yang dibutuhkan adalah keahlian bukan hanya teori belaka," imbuhnya .

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Nasional Prov. Jatim, Drs. Saiful Rachman, MM, MPd mengatakan, Pemetaan Kompetensi bagi para Kepala Sekolah SMA, SMK dan Pendidikan Khusus Negeri se Jatim ini diselenggarakan untuk menyediakan profl kompetensi para kepala sekolah melalui pengkuran secara sistematis dengan menggunakan metode assesmen kompetensi.

Yang selanjutnya dapat dijadikan bahan petimbangan dalam penataan, pembinaan dan pengembangan kepala sekolah SMA, SMK, Pendidikan Khusus di Jatim oleh Gubernur Jatim selalu pejabat pembina kepegawaian sebagai untuk menyusun kerangka kedepan.

Assesmen kompetensi yang berlangsung tgl 10 – 13 pebruari ini diikuti 200 orang Kepala Sekolah SMA, SMK dan Pendidikan Khusus Negeri se Jatim.

Kompetensi yang akan diukur antara lain meliputi kemampuan berpikir, kemampuan memanege (mengelola diri), kemampuan dalam mengelola tugas (tasks), dan kemampuan mengeloa hubungan (relataions).

Sumber : ( Humas Jatim )

Post a Comment